Komisi 2 DPRD Bondowoso Dorong Diskoperindag Lakukan Revitalisasi Pasar Hewan Selasa’an

Rombongan Komisi II DPRD Bondowoso dalam kunjungan kerjanya saat melakukan peninjauan ke Pasar Hewan Kademangan (Selasa’an) Bondowoso. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

Bondowoso, Bhirawa
Komisi II DPRD Bondowoso menyarankan agar Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat agar melakukan revitalisasi Pasar Hewan Kademangan (Pasar Selasa’an), Kecamatan Bondowoso.

Karena para pedagang sudah enggan untuk direlokasi ke Pasar Hewan Terpadu Selolembu, Kecamatan Curahdami. Hal demikian yang disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Andi Hermanto saat melakukan peninjauan di Pasar Hewan Kademangan, Selasa (18/1).

Kata dia, jika terus dipaksa khawatir justru para pedagang hewan ini tak lagi mau berjualan di Bondowoso. Yang mana nantinya lanjut dia, justru potensi pendapatan daerah bisa berkurang. Karena para pedagang sapi berjualannya di luar kota.

“Kalau misalnya ini mau dipertahankan, asal tidak mengganggu masyarakat yang ada di lingkungan. Kita komisi II, setuju dan mengusulkan untuk melakukan revitalisasi,” katanya.

Andi Hermanto mengaku bahwa hal ini masih sebatas diskusi dan evaluasi. Akan tetapi, jika nantinya rencana ini dilakukan, Diskoperindag diminta melakukan kajian perencanaan pembangunan terlebih dahulu.

Politisi PDI Perjuangan ini pun menerangkan terkait Pasar Hewan Terpadu Selolembu nantinya akan diupayakan untuk menjadi pasar yang lain. “Selolembu kita upayakan untuk jadi pasar lain,” terangnya.

Dijelaskannya, bahwa para pedagang tak mau pindah ke pasar hewan yang baru karena tempat tersebut dinilai kurang representatif. Mulai dari luasannya kurang, fasilitasnya banyak tak layak, serta lahan parkirnya sulit. Belum lagi, medannya terlalu curam.

Andi pun mengakui bahwa memang saat ini sudah tak bisa dana anggaran alokasi umum Pemkab Bondowoso sudah tak bisa bergerak. Akan tetapi, masih dimungkinkan untuk mengajukan anggaran ke Pemerintah Pusat.

“Kami DPRD khususnya komisi II tidak hanya mewacanakan, ini harus gerak cepat. Kita suruh buat kajiannya secepat mungkin, suruh ajukan secepat mungkin ke Pemerintah pusat,” tandasnya.

Sementara, Kepala Diskoperindag Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian akademis terlebih dahulu. Sehingga, program ini bisa betul-betul sempurna.

“Kita analisa plus minusnya. Dampaknya. Semua akan kita lakukan dengan kajian yang komprehensif,” ujarnya. Kata Sigit, meski demikian pihaknya masih ingin memastikan kemampuan anggaran terlebih dulu untuk melakukan kajian akademisnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Hewan Kademangan (Pasar Selasa’an), Anis Sanjaya mengaku jika ia dan para pedagang hewan tidak mau direlokasi. “Kalau harus pindah itu, teman-teman itu tidak mau, maunya disini (pasar hewan selasa’an),” katanya.

Pasalnya pihaknya tidak mau direlokasi ke Pasar Hewan Terpadu Selolembu, karena lahannya yang kurang luas. “Di sana itu sempit, terjal lagi terus akses jalannya terlalu kecil, ungkapnya.

Anis Sanjaya mengaku, bahwa dirinya dan pedagang hewan lainnya telah lebih satu kali melakukan uji coba di pasar hewan terpadu Selolembu. “Sudah enam kali dicoba di sana itu,” terangnya.

Untuk diketahui, Pasar Hewan Terpadu Selolembu, Kecamatan Curahdami telah diuji coba beberapa kali sejak 2021 lalu. Namun, pedagang hewan masih enggan menempati pasar tersebut yang pembangunannya itu memakan anggaran miliaran rupiah. [san.dre]

Tags: