Komisi B Dorong Pemprov Tingkatkan Ekspor Kopi

Petani kopi robusta Desa Srimulyo, Kec Dampit, Kabupaten Malang saat akan memanen kopi di lahan perkebunannya.

Petani kopi robusta Desa Srimulyo, Kec Dampit, Kabupaten Malang saat akan memanen kopi di lahan perkebunannya.

Surabaya, Bhirawa
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim meminta dan mendorong kepada Pemprov Jatim pada tahun 2017 meningkatkan lagi produksi kopi agar bisa menaikkan ekspor ke Eropa. Apalagi saat ini beberapa negara di benua tersebut sudah melirik kopi produksi dari Jatim.
“Saya mendapat informasi dari beberapa rekan saya dan dinas terkait bahwa kopi Jatim sangat digemari di negara Eropa. Saya mendorong agar produksi kopi di Jatim saat tahun 2017 harus meningkat,” ungkap anggota Komisi B DPRD Jatim, Ninik Sulistyaningsih ditemui di DPRD Jatim, Selasa (3/1).
Dikatakannya, ada dua jenis kopi yang banyak digemari masyarakat Eropa, yaitu Robusta dan Arabika. “Ini kesempatan emas bagi Jatim untuk kirim kopi ke Eropa mengingat beberapa waktu lalu ada misi perdagangan Jatim ke Jerman. Semua pada tahu kalau pintu masuk perdagangan ke Eropa sekarang ini melalui Jerman. Negara tersebut merupakan pintu masuk setelah mengalahkan Inggris dalam sektor perdagangan,” ujar Ninik yang juga politisi asal Partai Demokrat ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Jatim Samsul Arifin membenarkan informasi tersebut. Ia mengakui  minat masyarakat Eropa terhadap produksi kopi asal Jatim itu lebih banyak jenis Robusta dan Arabika.
Menurut Samsul Arifin, dalam setiap ekspor, Jatim selalu mengirim kopi ke Eropa mencapai 40 ribu ton per tahun. “Harapannya, saat tahun 2017 nanti jumlah tersebut meningkat. Kalau meningkat tentunya APBD Jatim juga meningkat dari sektor perkebunan,” ujarnya.
Sebelumnya,  Wagub Jatim, Saifullah Yusuf untuk menjadikan Jatim sebagai menjadi provinsi kopi di Indonesia. Hal ini memungkinkan karena banyak produk kopi terutama di daerah sisi selatan Jatim. Area perkebunan kopi di Jatim sangat luas, terhampar di kawasan pantai selatan di Jatim.
“Ya kira-kira akan menjadi ikon kita yang baru. Kita juga provinsi industri, provinsi agro, tapi kalau kita bisa juga menjadi provinsi kopi. Untuk Jatim cukup luas lahan perkebunan kopi. Mulai dari pantai selatan sampai Banyuwangi. Tapi juga ada Pasuruan, Situbondo, Bondowoso. Umumnya ada di kawasan pantai selatan,” ujarnya.
Bahkan,  kopi dari Jatim dan Indonesia kualitasnya lebih bagus dari negara penghasil kopi lainnya seperti dari Vietnam maupun Brazil. Bahkan Java Coffee yang sangat terkenal di mancanegara asalnya dari Jatim bagian selatan. Bahkan, ada beberapa produk kopi dari Jatim yang sudah menembus pasar ekspor seperti Kopi Dampit dari Malang yang sudah menembus ke Eropa. [rac]

Tags: