Komisi B Ingatkan Hadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan

Surabaya, Bhirawa
Komisi B mengingatkan  kenaikan harga pokok menjelang puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Hal ini sebuah kebiasaan akibat supply dan demand tak seimbang. Namun kenaikan tersebut masih dalam tahap wajar.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, SW Nugroho  menegaskan kenaikan sejumlah bahan pokok menjelang puasa ramadhan dan idul fitri banyak dipengaruhi sejumlah variable. Selain supply and deman, juga kebutuhan petani akan hari raya menjadi pertimbangan khusus untuk kenaikan harga kebutuhan pokok.
”Untuk itu institusi terkait segera merapatkan barisan. Yang pasti jangan sampai kenaikan melebihi 10 persen.yang tentunya akan membebani masyarakat. Untuk itu jika pemerintah melakukan operasi pasar seharusnya dipusatkan di wilayah jauh dari perkotaan,”paparnya, Selasa (9/5).
Sementara itu,  DPRD Jatim mendesak KPPPU(Komisi Pengawas Persaingan Usaha) untuk memantau harga hingga pendistribusian bahan pokok untuk mencegah adanya kartel perdagangan bahan pokok jelang Ramadhan hingga lebaran 2017.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Pranaya Yudha mengatakan perlu adanya pengawasan bahan pokok di Jatim karena sarat akan permainan sehingga dengan mudah memainkan harga bahan pokok saat ramadhan tahun ini.
“Jangan sampai masyarakat kesusahan untuk pemenuhan bahan pokok saat ramadhan sehingga harga bahan pokok di Jatim tinggi. Meski sudah ada subsidi ongkos angkut dari Pemprov, namun hal tersebut bukan jaminan kalau harga-harga bahan pokok di Jatim akan bisa dikendalikan atau tetap stabil,”jelas Politisi asal Partai Golkar ini.
Selain itu, kata Pranaya Yudha, pihaknya berharap Disperindag Jatim mengintenstifkan kegiatan-kegiatan operasi pasar diseluruh Jatim yang tepat sasaran.
“Masuk ke pelosok-pelosok sehingga bisa mengena ke masyarakat di bawah. Jangan operasi pasar yang mudah dijangkau masyarakat tapi masyarakat perkotaan. Ini yang sering saya jumpai selama ini dan saya berharap Disperindag Jatim melakukan evaluasi tata cara operasi pasarnya,”terangnya.
Ditambahkan oleh Pranaya Yudha, perlu adanya koordinasi intensif juga Disperindag Jatim dengan Bulog.  “Saya pikir tentunya kepala dinas Disperindag tahu apa-apa yang harus dilakukan agar harga-harga kebutuhan bahan pokok di Jatim tetap stabil,”tutupnya. [Cty]

Tags: