Komisi B Minta Pemprov Jatim Intervensi Harga Gula

ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim meminta kepada Pemprov Jatim untuk terus melakukan intervensi atau menekan harga gula yang saat ini mulai mengalami kenaikan dan kelangkaan di pasaran.
Dimana salah satu langkah yang harus dilakukan dengan operasi pasar yaitu menggelar pasar murah di seluruh Jatim. Hal ini disampaikan oleh Anggota komisi B DPRD Jatim, Daniel Rohi ditemui di DPRD Jatim, Selasa (21/1) kemarin.
“Disperindag Jatim harus segera melakukan koordinasi dengan semua pihak, baik Bulog dan para pedagang gula untuk menggelar pasar murah tersebut, sehingga harga gula kembali normal dan tidak langka lagi,” ujar Daniel Rohi.
Poltisi asal Fraksi PDIP Jatim ini menilai ada yang ganjil dengan kenaikan harga gula. Apalagi kondisi gula juga dikatakan cukup dan tidak ada kekurangan stok. Bahkan, lanjut dia, di Jatim ini juga memiliki pabrik gula di beberapa kabupaten/kota yang mampu memproduksi gula tiap hari.
“Ini kan aneh. Kita banyak memiliki pabril gula. Tidak ada fuso terkait tanaman tebu. Pabrik terus produksi. Ini ada apa? Masak kita kekurangan stok? Kan ini perlu dipertanyakan,” ucapnya.
Apakah perlu dilakukan subsidi ongkos angkut untuk intervensi harga gula ini, ia mengatakan apabila solusi memberi ongkos angkut ini bisa memberikan solusi untuk menekan harga gula maka perlu dilakukan pemerintah.
Tapi, kata Daniel, sebelum memberikan ongkos angkut ini perlu dilakukan perhitungan kembali apakah cadangan anggaran tersebut tersedia atau tidak. “Prinsipnya tugas pemerintah itu memberikan layanan kepada masyarakat. Kalau masyarakat tertekan dan membutuhkan bantuan maka pemerintah harus hadir,” pintanya Daniel politisi asal Malang ini.
Ia menambahkan, pihak Komisi B DPRD Jatim akan melakukan pemanggilan kepada pihak Disperindag Jatim terkait kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga gula. “Kami ingin tahu penjelasan dari sana (Disperindag) kenapa ini terjadi. Harus dicari dulu akar permasalahan kelangkaan gula di Jatim yang berdampak pada kenaikan harga,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Jatim, Aliyadi berharap kelangkaan ini tak berlarut-larut sehingga meresahkan masyarakat. “Kami minta juga Disperindag Jatim gencar melakukan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan harga kembali normal,” pungkas Aliyadi politisi asal Fraksi PKB Jatim ini.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tegas meminta Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun langsung mengecek ketersediaan gula di gudang-gudang dan pabrik-pabrik. Khofifah telah meminta Bulog, PTPN X dan pabrik gula Rajawali untuk melakukan operasi pasar agar tidak semakin menimbulkan kepanikan pada masyarakat. [geh]

Tags: