Komisi B Pertanyakan Kenaikan Harga Tiga Bahan Pokok

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Dari hasil evaluasi selama bulan puasa Ramadan hingga hari raya Idul Fitri harga semua bahan makanan dibilang stabil. Ini karena Pemprov Jatim bersama Pemkab se Jatim terus melakukan pemantauan dan operasi pasar dalam menjamin stabilitas harga di masyarakat .
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Anik Maslacha mengakui jika selama puasa hingga lebaran, harga kebutuhan pokok cenderung stabil. Meski untuk harga bawang putih,, kedelai dan garam cenderung mengalami kenaikan. Ini karena stok di lapangan sangat minim. Psdahal Jatim selama ini, khususnya Pulau Madura nenjadi gudangnya garam. Tak terkecuali dengan beberapa di daerah di Jatim menjadi wilayah penghasil kedelai dan bawang putih.
“Memang saya melihat kondisi inj sebagai keanehan. Karenanya, kami akan memanggil Disperindag, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan mempertanyakan kondisi ini,”tegas politisi asal PKB ini, Senin (10/7).
Diakui untuk saat ini petani garam di Madura belum bisa memenuhi kebutuhan garam untuk perusahaan. Karenanya selama ini banyak impor dari Australia. “Tapi saya nendengar kini Dinas Kelautan Pertanian terus membuat terobosan agar petani Madura dapat memrnuhi kebutuhan garam industri dan masyarakat,”ujarnya.
Sedang soal kedelai dan bawang putih, kabarnya lahan dulu yang siap ditanami kini cenderung menurun unsur haranya. Akibatnya hasil panen yang didapat sangat minim. Dan ini perlu penelitian lebih lanjut.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto. Menurutnya, bisa saja tanah yang ditanami jenuh karena pupuk yang digunakan dari bahan kimia. Untuk itu pemerintah harus menggalakan kembali pupuk organik sehingga unsur hara tanah bisa kembali. “Ini solusi utama agar lahan di Jatim produktif kembali,”tegas politisi asal Partai Demokrat ini. [cty]

Tags: