Komisi C Berharap Perbaikan Eks JPD Diprioritaskan

Moh Syafi' AM, Ketua Komisi C DPRD Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Moh Syafi’ AM, Ketua Komisi C DPRD Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa.
Komisi C DPRD Gresik meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik untuk selalu memprioritaskan perbaikan eks JPD (Jalan Poros Desa) yang mengalami kerusakan cukup parah. Sebab, kini sebagian besar eks JPD banyak yang rusak, namun tak pernah dilakukan perbaikan.
Ketua Komisi C DPRD Gresik, Moh Syafi’ AM menjelaskan, prioritas perbaikan jalan jangan selalu terpusat pada jalan kabupaten saja. Namun, jalan eks JPD  juga tak kalah pentingnya  karena untuk meningkatkan akses perekonomian warga pedesaan. Kini,  kata Syafi’ eks JPD di wilayah Gresik banyak yang rusak. Ini karena sudah bertahun-tahun tak pernah dilakukan perbaikan oleh Pemkab dalam hal ini Dinas PU. ”Kerena selama ini oleh Dinas PU hanya jalan kabupaten saja yang selalu diperhatikan,” tutur  Syafi’.
Selain itu, porsi anggaran untuk perbaikan jalan eks JPD, juga perlu ditingkatkan karena nilainya masih rendah. Dijelaskan Syafi’, pada APBD 2015 lalu anggaran untuk perbaikan eks JPD tak sampai Rp10 miliar. Anggaran senilai itu, menurut Syafi’ belum cukup. Sebab, kerusakan eks JPD cukup parah yang terjadi di sejumlah titik.
Mantan Ketua Komisi A ini minta Dinas PU untuk memprioritaskan eks JDP. Jangan hanya jalan kabupaten saja. Perbaikan eks  JPD itu  akan meningkatkan aktivitas perekonomian warga.
Jalan  rusak itu tersebar di sejumlah pelosok atau pedesaan. Tak hanya jalan eks JPD, tapi juga jalan kabupaten. Seperti jalan Desa Betoyo, Kec Manyar berbatasan dengan  Kec Glagah, Kab Lamongan. Meski sudah berulang kali dilakukan perbaikan, kondisi jalan itu sering kali rusak.
Karena perbaikannya hanya dilakukan tambal sulam. Apalagi ditutupnya Jembatan Sembayat, Kec Bungah karena dilakukan pembongkaran sekarang, membuat jalan itu tambah rusak. Sebab, kendaraan roda besar seperti dump truk maupun bis,  lewat jalan itu karena sebagai jalur  alternatif.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik, Bambang Isdianto menjelaskan, dari 512 kilometer jalan kabupaten ternyata 20% rusak parah. Jalan yang rusak kebanyakan  tersebar di kawasan pedesaan. Pada APBD 2016, Pemkab telah menggararkan Rp97 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan. Masing-masing 15 paket peningkatan jalan dan jembatan serta empat paket di perkotaan. [eri/adv]

Tags: