Komisi C Upayakan PT KAI Amankan Jalur Lintasan

PT KAI Amankan Jalur LintasanSidoarjo, Bhirawa
Masih banyaknya lintasan Kereta Api (KA) yang tak berpalang pintu, membuat Komisi C DPRD Sidoarjo, berusaha melobi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) agar dipasang alat  peringatan dini apabila memang PT KAI tak mampu menyediakan palang pintu.
Lintasan kereta api terakhir yang memakan korban berada di Desa Seketi, Kec Balongbendo, saat itu kereta api menyambar mobil dan menewaskan empat penumpangnya. Selain di Desa Seketi ternyata banyak ditempat lain yang dibiarkan melompong tanpa penjagaan.
Ada puluhan di Kec Candi, Tanggulangin, Tarik, Balonbendo dan Taman. Dishub Jatim juga sudah memasang alat peringatan dini di lintasan yang tak berpalang pintu. Alat ini menyala lampunya dan suara sirene akan berbunyi keras untuk mengingatkan kalau KA akan lewat.
Namun menurut warga Candi, alat ini tidak sensitif. Kadang alarm bunyi sendiri kendati KA tidak lewat. Sebaliknya bila kereta api lewat malah alarmnya mati. Akhirnya warga setempat tak mempercayai alat itu. Tragisnya bagi pengendara asing yang tak tahu seluk beluk alat itu bisa saja malah tertipu, sehingga keberadaan alat yang dipasang Dishub Jatim itu malah membahayakan nyawa masyarakat.
Anggota Komisi C, Damroni Chudlori, Senen (5/4), menyatakan, bisa memahami kesulian PT KAI untuk memasang palang pintu di setiap lintasan karena jumlah lintasan di Sidoarjo sangat banyak. Untuk memasang palang pintu harus menyediakan SDM, investasi alat. Namun karena kebutuhan alat itu berkaitan dengan keselamatan anggota masyarakat maka harus dipikirkan solusinya. ”Bila memang tak bisa dibangun palang pintu, cukup dengan menyediakan alat peringatan dini,” ujarnya.
Saat ini masyarakat dihantui kehilangan nyawanya akibat disambar KA. Ancaman itu bisa muncul setiap saat, dan penduduk yang peduli dengan bahaya itu akhirnya menjaga secara manual. ada relawan yang menjaga lintasan itu. ”Di Candi ini pernah ada satu keluarga penumpang mobil yang tewas disambar kereta, kejadian yang sudah lebih 10 tahun itu masih menimbulkan trauma hingga kini,” kata seorang warga. [hds]

Tags: