Komisi D DPRD Jatim melakukan peninjauan Kali Welang, Selasa (3/3) kemarin.
DPRD Jatim, Bhirawa
Kali Welang di Pasuruan kembali meluap. Akibatnya, jalur nasional yang menghubungkan Pasuruan ke kota Surabaya terputus dan sejumlah rumah warga terendam banjir.
Untuk itu, Komisi D DPRD Jawa Timur bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dari kementrian PUPR SDA dan Dinas PU Sumber Daya Air melakukan peninjauan langsung lokasi banjir dan sebagian aliran sungai.
Komisi yang membidangi pembangunan ini tidak ingin kejadian ini terjadi kembali. Ketua Komisi D DPRD Jatim—Kuswanto mengatakan ini adalah banjir tahunan yang terjadi di musim hujan.
“Kami menginginkan dan berharap kesulitan dan keresahan warga dan masyarakat tidak dijadikan kebiasaan dan rutinitas yang berulang setiap saat dan menjadi permakluman oleh masyarakat,” katanya disela peninjauan, Selasa (3/3) kemarin.
Kuswanto juga memastikan, peninjauan ini juga dalam rangka mencari kepastian terkait penyelesaian dan penanggulangan banjir yang sudah rutin terjadi ketika musim penghujan. Karenanya, tahapan perencanaan dan penyelesaiannya akan terus dimonitoring secara serius.
“Harapannya, di akhir tahun 2020 banjir yang menjadi rutinitas di sepanjang kali Welang khususnya terputusnya jalan nasional terselesaikan,” harap politisi partai Demokrat ini.
Pihaknya menyadari, saat cuaca ekstrem seperti sekarang ini, curah air di hulu kali Welang bisa mencapai diatas 400 m3 / detik. Untuk itu, sangat diperlukan normalisasi kedalaman aliran sungai daerah hilir kali Welang, pembuatan tanggul beton sepanjang 4 kilometer di titik-titik rawan serta pembuatan 7 pintu air.
Targetnya, pencapaian penambahan daya tampung sungai serta mengurangi debit air dari sungai kecil yang bermuara di kali Welang serta peninggian tanggul mengurangi luapan air sungai.
“Tahapan proses pekerjaan saat ini baru di tahap penyelesaian administrasi dan pelelangan dan pekerjaan fisik akan dimulai bulan Mei 2020 dan selesai di penghujung tahun 2020,” pungkasnya. [geh]
