Guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di Kabupaten Lamongan, Selasa (17/5) melaksanakan hearing dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui Komisi D yang membidangi kesejahteraan untuk berdialog di ruang komisi tersebut.
Lamongan, Bhirawa
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melalui Komisi D yang membidangi kesejahteraan berupaya penuh tetap memperhatikan nasib Guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di Kabupaten Lamongan. Hal itu disampaikan oleh ketua Komisi D Ali Mahfudl,S.Ag,SH kepada Bhirawa Selasa (17/5).
“Kitta sudah melaksanakan hearing dengan guru-guru yang masuk kategori GTT untuk berdialog di ruang komisi D. Hasilnya, tetap memperjuangkan nasib mereka.Rencananya,tahun depan masuk dalam APBD”Ujar Ali Mahfudl.
Namun,pihaknya mengaku jumlah data yang sudah ada harus tetap dilakukan pengawasan.supaya tidak terjadi penggelembungan. “Data guru GTT harus selalu di perhatikan,agar tidak terjadi penggelembungan di kemudian hari.Sehingga kita nanti mengerti akurasi data tersebut,” tambah Ali Mahfudl.
Dari pertemuan kemarin juga menghasilkan kesepakatan dengan para guru GTT yang hadir.Kesepakatan itu tidak lain dengan sebuah perenccanaan kedepan yang tidaj merugikan lagi guru GTT.
Ketua Komisi D dari Fraksi PAN tersebut meminta agar para guru bersabar terlebih dahulu,Dan bersinergi dengan Dindik Lamongan setempat serta DPRD untuk mengambil langkah positif dan tidak ada yang merasa dirugikan kembali. “Para guru sudah kita minta untuk bersabar,sambil berjalan nantinya kedepan pasti ada langkah kongkrit dari kami selaku yang membidangi masalah itu,apalagi teerkait kesejahteraan,” tandasnya.
Pada hearing yang telah dilaksanakan selain dihadiri oleh guru GTT yang ada di Lamongan,Sekretaris Dindik Lamongan Adi Suwito juga turut mendampingi dalam kegiatan hearing kemarin. [mb9]
