Komisi I DPRD Sidak Bulog Sumenep

Z sul-IMG-20160321-08880Sumenep, Bhirawa
Komisi I DPRD Sumenep, Madura inspeksi mendadak (sidak) ke Bulog setempat. Sidak komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan itu mengendus adanya indikasi penyelewengan kekuasaan oleh kepala Bulog setempat, Ainul Fatah. Sebab, sebesar Rp3.8 miliar yang disetorkan 123 kepala desa ke Bulog sebagai uang tebusan raskin 2015 dititipkan di bank BRI, sementara raskin tidak disalurkan.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath mengatakan, dengan alasan apapun uang tebusan program raskin 2015 itu tidak dibenarkan dititipkan di bank. Sementara beras yang seharusnya sudah direalisasikan ke masyarakat yang berhak mendapatkan pada tahun 2015, ternyata sampai sekarang belum direalisasikan.
“Kami tidak ingin ada penyelewengan kekuasaan dalam program bantuan raskin ini. Makanya, kami datang kesini (Bulog) dalam rangka konfirmasi langsung ke kepala Bulog yang memang mengetahui persoalan dana tersebut,” kata Darul Hasyim Fath, Senin (21/03).
Darul menilai perlu penelusuran yang serius apa yang menjadi kendala tidak cairnya program bantuan untuk warga kurang mampu itu. Sebab, uang sudah disetorkan oleh kepala desa antara Rp30-40 juta perdesa ke Bulog. Apakah kendalanya di divre Surabaya atau di Bulog pusat. “Ini dalam rangka mengurai persoalan yang sejak beberapa bulan terahir ini tidak kunjung selesai. Apakah dibenarkan uang tebusan raskin itu disimpan di bank,” ucapnya.
Menurutnya, dana sebesar Rp3,8 milyar yang disetor 123 desa itu untuk penebusan raskin jatah bulan Juni hingga Desember dan raskin ke 13-14 pada tahun 2015. Dana itu untuk raskin sebanyak 2.300 ton. “Sebenarnya program raskin ini kan cara negara untuk menunaikan kewajibannya untuk memastikan apa yang menjadi hak masyarakat yang hidup dibawah ambang batas kesejahteraan, jadi jangan diselewengkan,” bebernya. [sul]

Rate this article!
Tags: