Komisi II DPRD Bondowoso Sidak Pasar Induk Disambut Tangis Pedagang

Beberapa anggota komisi II DPRD Bondowoso saat melakukan Inspeksi mendadak ke Pasar Induk Bondowoso guna menyerap aspirasi dan cek kondisi lapangan. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

DPRD Bondowoso, Bhirawa
Komisi II DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Bondowoso melakukan Sidak (Inspeksi mendadak) ke Pasar Induk Bondowoso, Kamis (21/1) untuk mengetahui kondisi pedagang. Hal ini menyusul setelah adanya puluhan pedagang pasar sore untuk mengadu ke Komisi II DPRD beberapa waktu lalu.

Awalnya rombongan sidak berjalan biasa-biasa saja. Dimana rombongan komisi II DPRD melihat kondisi kios dan berkomunikasi dengan sejumlah pedagang. Namun tiba-tiba sejumlah pedagang pasar sore, naik ke lantai atas dan menemui langsung anggota DPRD.

Dari itu, pedagang tersebut lantas mengajak rombongan komisi II itu untuk melihat lapak yang disediakan Pemerintah yang juga berada di lantai dua pasar Induk Bondowoso.

Para pedagang itu kemudian menyampaikan sejumlah aspirasi. Mereka mengaku jika enggan berpindah ke lantai atas karena pendapatan menurun drastis karena sepinya pembeli.

Berawal dari itu, sempat terjadi adu mulut, kericuhan kecil antara pedagang pasar sore dan sejumlah petugas pasar. Dari hal itu, beberapa pedagang sore tersebut menangis tersedu mengeluh pada rombongan dewan itu.

“Saya mohon pak, secepatnya carikan solusi pak. Kami yang dirugikan pasar sore pak. Tolong sidak malam hari pak,” keluh Endang salah satu pedagang daging ayam itu sambil menangis.

Siti Aisyah (40), salah satu pedangan daging ayam ini mengatakan, bahwa dirinya menginginkan jika pasar sore tetap ada dan berada di bawah Pasar Induk Bondowoso.

“Intinya tetap ada seperti dulu, seperti tahun kemaren, memang pasar sore kan sudah ada,” kata Aisyah. Pedagang daging ayam yang sudah berjualan selama 21 tahun di pasar induk ini tidak ingin pindah ke lantai atas, selain karena sepinya pembeli, juga karena ruangannya gelap, kurangnya ventilasi udara dan lainnya.

“Sepi, jalannya licin terus gelap kayak gitu. Ventilasi udara, kalau di atas itu kan pengap. Karena pembeli tidak mau naik, alasan mereka seperti itu,” keluhnya.

Akan tetapi, jika pemerintah memberikan solusi pada para pedagang pasar sore itu. Ia mengaku bersedia namun dengan besar harapan agar bisa memberikan solusi yang terbaik buat semua.

“Kami mau kebijakan, asalkan semua pedangan benar-benar bersih dibawah. Ini kan ndak, pedagang dibawah masih banyak. Semua harus adil, ketika semua disuruh naik ke atas, ya naik semua,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A. Mansur, S.H mengatakan bahwa dari hasil tinjauan kali ini pihaknya telah menyerap beberapa aspirasi dari para pedagang. Dan melihat situasi dan kondisi dilapangan.

“Semuanya sudah menjadi masukan kita, sehingga nanti ini menjadi bahan evaluasi kita di komisi II yang akan merekomendasikan ke pimpinan,” katanya.

Sedangkan terkait adanya kios di Pasar Induk yang belum digunakan. Mansur mengaku jika pihaknya telah menyampaikan pada UPT Pasar Induk Bondowoso untuk kios tersebut segera dibuka.

“Tidak ada kios yang hanya dijadikan tempat penimbunan barang. Karena itu merupakan bagian dari meramaikan pasar yang diatas,” terangnya. [san]

Tags: