Komisi II DPRD Situbondo Dukung Layanan Kesehatan Hewan Terpadu DPKH

Jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo saat menggelar hearing bersama perwakilan peternak. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Abdul Aziz Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Situbondo, sangat mendukung program layanan kesehatan hewan terpadu yang digagas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo.

Abdul Aziz yang merupakan politisi Partai Gerindra itu menilai gagasan DPKH Kabupaten Situbondo patut untuk diapresiasi karena dapat membantu peningkatan potensi para peternak di kota santri kedepan.

Masih kata Abdul Azis, program layanan kesehatan hewan terpadu secara gratis yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo menilai program tersebut banyak sisi positif dan manfaatnya bagi kesinambungan nasib peternak di Kabupaten Situbondo.

Untuk itu, imbuh Abdul Azis, wakil rakyat yang ada di Komisi II ikut memberikan dukungan secara total.”Pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan terpadu secara gratis oleh DPKH yang tersebar di 17 kecamatan cukup efektif.

Namun perlu ditingkatkan lagi seperti penambahan pelayanan agar bisa menyasar ke semua desa dan kelurahan,’ pinta Abdul Azis.

Dia juga berharap layanan tersebut bisa berjalan secara maksimal dan merata ke semua wilayah dan dapat dirasakan oleh semua peternak di Kabupaten Situbondo. Tentunya, sambung Abdul Azis, penambahan pelayanan tersebut harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Untuk itu, urainya, tim kesehatan hewan (Keswan) DPKH Situbondo harus dapat memberikan pelayanan prima dan selalu tanggap dan aktif.

“Salah satunya dengan cara mendatangi langsung lokasi peternak untuk memantau kondisi kesehatan hewan ternak. Misalnya saja seperti sapi, domba, kambing dan hewan jenis yang lain,” papar Abdul Azis.

Dalam pandangan Abdul Azis, layanan pemeriksaan kesehatan hewan gratis berupa pengecekan kesehatan, penyuntikan, pemberian vitamin dan obat-obatan yang diselenggarakan oleh DPKH Situbondo sangat membantu masyarakat peternak di Kabupaten Situbondo. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini, ungkapnya, sejumlah peternak sempat menutup usaha ternaknya.

“Ini karena mereka mengalami kendala biaya untuk memeriksakan hewan ternaknya,” pungkas Abdul Azis. (awi)

Tags: