Komisi VI DPR RI Pantau Pasar

Komisi VI DPR RI mengunjungi Pasar Wonokromo dalam kunjungan kerja khusus mengenai harga bahan pokok di pasaran menjelang lebaran, Senin (12/6) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

(Daya Beli Menurun Meski Harga Bahan Pokok Stabil)
Surabaya, Bhirawa
Kondisi harga bahan pokok di Surabaya terp[antau stabil. Meski demikian daya beli masyarakat sedikit mengalami penurunan selam Ramadan ini. Kondisi pasar ini terpantau oleh 13 orang anggota Komisi VIDPR RI saat melakukan kunjungan kerja spesifik di sejumlah pasar yang ada di Surabaya, Senin (12/6) pagi.
Dalam kunjungan ini Komisi VI melakukan tinjauan harga bahan-bahan pokok di Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, dan Pasar Keputran, Surabaya.
Azam Azman Natawijana Wakil Ketua Komisi VI DPR RI memimpin rombongan tersebut. Mereka sempat meninjau harga bahan pokok, di outlet Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, di halaman depan Pasar Wonokromo.
“Harga yang diterapkan sudah sesuai harapan kami. Hanya saja, masih lebih tinggi dari tahun lalu. Ini merupakan pengaruh dari pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu baik,” ujarnya.
Rombongan juga meninjau harga bahan pokok di dalam pasar. Mereka menemukan, harga daging sapi dengan kualitas paling baik masih berada di kisaran harga Rp110 ribu.
“Harga daging fresh tidak sampai 150 ribu seperti dulu. Rata-rata Rp110 ribu dan ada pilihan harga Rp80 ribu, atau lebih murah. Jadi harga-harga stabil, tidak ada gejolak,” kata Azam.
Harga bahan pokok yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan, menurutnya sudah tercapai. Masalahnya adalah daya beli masyarakat yang menurun. “Nah, ini akan menjadi bahan evaluasi. Kenapa daya beli masyarakat tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Nanti akan kami beri masukan kepada kementerian terkait,” ujarnya.
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina di lokasi yang sama mengatakan, omzet pedagang menurun karena banyaknya pasar murah. “Penyebabnya, karena banyak pasar murah nih. Kalau pedagang di sini (Pasar Wonokromo) tidak mau menjual murah, akibatnya masyarakat tidak akan membeli ke sini,” ujarnya.
Srie mengatakan, pemerintah sudah memberikan preferensi harga bahan pokok. “Harga bahan pokok di pasar Wonokromo sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” katanya.
Misalnya daging. Sudah ada ketentuan, harga daging termahal, daging segar paha belakang, Rp105 ribu. Ada juga harga daging beku Rp80 ribu, harga daging segar paha belakang Rp98, dan daging sandung lamur, Rp80 ribu rupiah.
Demikian halnya harga bahan pokok lain seperti beras, gula pasir, dan bawang merah. “Bawang putih memang belum masuk dalam ketentuanĀ  ini,” katanya. (geh)

Rate this article!
Tags: