Lamongan,Bhirawa
Anggota DPR RI Komisis VII Eni Maulani menginginkan kepala daerah supaya selektid mengenai pemberian ijin pendirian pabrik di daerahnya.Hal tersebut dia tegaskan saat melakukan sosialisasi empat pilar RI bersama para petani di Dinas Pertanian Lamongan.
Hal tersebut menurut eny juga sebagai upaya agar lahan pertanian di wilayah Kabupaten Lamongan tidak semakin berkurang oleh banyaknya pabrik atau industrialisasi yang saat ini marak berdiri.
“Kepala Daerah atau Bupati diharapkan melakukan seleksi yang ketat terkait ijin pendirian pabrik di area pertanian. “Bila perlu pendirian pabrik di lahan pertanian yang subur tidak diberi ijin, agar tidak mengurangi lahan pertanian mengingat hasil pertanian warga Lamongan merupakan salah satu penompang ketersediaan bahan pangan di Jawa Timur,”kata Eni Maulani kepada Bhirawa,(2/10)
Disisi lain , di tengah semakin tergerusnya lahan pertanian dan sulit dikembangkan, tetapi kita harus optimis untuk berfikir positif karena pasti ada cara untuk meningkatkan hasil panen supaya masyarakat petani tetap menikmati keuntungan.
Salah satu caranya dengan memoderensasi pertanian dalam menggunakan alat pertanian modern untuk mengelola sawah sebelum ditanami padi agar hasilnya meningkat.
“Saat ini merupakan suatu keharusan untuk menggunakan alat modern sebagai upaya memudahkan petani dalam mengelolah dan untuk meningkatkan hasil panen” Terang Eni Maulani, anggota Komisi VII Komisi DPR RI saat penyerahan bantuan handtractor pada belasan kelompok tani di Kabupaten Lamongan.
Menurut politisi perempuan asal Partai Golkar itu, kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan kebutuhan mereka dalam mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Selain bantuan mesin handtractor, sebelumnya kita juga memberi bantuan mesin pembuatan pupuk organik dan pelatihannya di sejumlah desa di Lamongan. Tujuanya adalah agar mereka dapat membuat pupuk sendiri untuk kebutuhan sawahnya, sehingga penggeluaran untuk pembelian pupuk dapat dipangkas” ungkapnya.
Bantuan mesin pembuatan pupuk organik tersebut, tegas Eni, panggilan Eni Maulani sebagai alat untuk berwirausaha bagi kelompok tani. Setelah kebutuhan pupuknya tercukupi, maka tetap dapat memproduksi pupuk organik tersebut untuk dijual ke petani lainya diluar desanya. Tentunya hasil kentungannya dapat untuk menambah pendapatan selain bertani. [mb9]