Koordinator Komite Sekolah PJ2 sedang menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kadinkes Sidoarjo, Drg Syaf Satriawarman. [achmad suprayogi]
Sidoarjo, Bhirawa
Keinginan membantu pemerintah dalam memerangi Virus Corona atau Covid 19 agar tidak merebak di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Pengurus Komite Sekolah dan orang tua siswa Pembangunan Jaya (PJ) 2 Gedangan Sidoarjo, berhasil mengumpulkan donasi berupa dana sekitar Rp21,500 juta.
Dana ini diwujudkan dalam bentuk barang – barang kebutuhan medis dan Sembako yang langsung dibagikan Dinas Kesehatan Sidoarjo, dan Sembakonya diberikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Koordinator Komite Sekolah PJ2 Sidoarjo, Lestari mengatakan, kalau kegiatan yang dilakukan ini sebenarnya bentuk spontanitas, para orang tua mulai dari sekolah TK, SD, SMP dan SMA. Karena akibat dari penyebaran Virus Coorona ini banyak sekali petugas kekurangan APD (Alat Pelindung Diri), juga banyak warga yang kehilangan mata pencaharian.
“Akhirnya kami melakukan ini secara spontan, dan Alhamdulillah berjalan dengan baik,” katanya ditemui usai menyerahkan bantuan ke kantor Dinas Kesehatan Sidoarjo Jumat (3/4) lalu.
Lestari menjelaskan, bantuan donasi itu telah diwujudkan dalam bentu kebutuhan, diantaranya APD (Alat Pelindung Diri), disinfektan, hand sanitizer, masker, nurse cup maupun Sembako yang dibagikan untuk pekerja harian yang ada di sekitar sekolah PJ2 Sidoarjo.
“Ada sebanyak 60 paket Sembako yang terdiri dari beras, gula dan minyak goreng. Kami juga menyalurkan kepada IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di Surabaya dan Dinas Kesehatan Sidoarjo. Saya berharap bantuan dari Komite dan Orangtua siswa ini bermanfaat untuk semuanya. Walaupun stay at home tapi masih bermanfaat,” ungkap Lestari.
Sementara itu, Kepala SMP PJ2 Gedangan Sidoarjo, Dewi Masyitoh, juga sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Komite Sekolah dan orang tua siswa. ”Kami sangat mendukung sekali, dan sekolah mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur, khususnya panitia atas segala bantuannya, baik itu tenaga maupun materi,” ucap Dewi Masyitoh. [ach]
