Komitmen Membumikan Nilai-nilai Pancasila

Oleh :
Mohammad Yusuf
Dosen PPKn, Universitas Muhammadiyah Malang

Setiap 1 Juni ingatan bangsa Indonesia secara kolektif selalu diingatkan akan sejarah hadir dan urgensinya sebuah ideologi bagi suatu bangsa, yakni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, yang menjadi ideologi sekaligus dasar negara yang mampu mempersatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke. Momen terciptanya Pancasila saat inipun sekiranya bisa menjadi renungan bagi rakyat Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Mengingat Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, maka sudah semestinya dalam berpikir dan bertindak bangsa Indonesia harusnya dipengaruhi oleh ideologi Pancasila, atau sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan begitu pancasila seharusnya menjadi weltanchau bagi kehidupan bernegara, yakni suatu ideologi yang memiliki ciri atau pembeda dengan ideologi yang lainnya (ideology Prismatik).

Pancasila di tengah benturan digital

Pancasila adalah jiwa dari bangsa Indonesia. Untuk menjaga keutuhan Pancasila, dibutuhkan peranan para pemuda bangsa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila. Tetapi kenyataannya nilai-nilai Pancasila kini mulai terkikis oleh perkembangan teknologi di era digital. Era saat ini generasi muda mengalami benturan-benturan di media digital. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai Pancasila penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, khususnya generasi milenial terhadap sesama. Sebab, pesatnya perkembangan teknologi di era digital ini kerap membuat generasi milenial kehilangan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Pemahaman nilai-nilai Pancasila begitu penting. Sebab, Pancasila merupakan dasar filosofi bangsa Indonesia. Ketika mereka sudah memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka kebersamaan dan persatuan akan tetap terjaga. Terlebih, di masa pandemi ini, setiap individu diharapkan terus menanamkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya dengan membantu sesama yang terdampak Covid-19, maupun mengingatkan untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Jujur harus kita akui nilai-nilai Pancasila di era digital saat ini sangat menyimpan banyak tantangan. Oleh sebab itu, kini saatnya generasi milenial dan kita semua tanpa terkecuali memiliki kemampun digital literasi sehingga bisa menekan sisi negatif dari benturan-benturan digital yang memproduksi hoaks dan fake news. Semua itu tidak terlepas dari kebaikan dan manfaat yamg diberikan oleh era digital. Jadi kita melihat dari satu sisi dia bermanfaat untuk kemajuan tetapi dari sisi lain dia menjadi instrumen yang salah gunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian hoaks dan fake news yang menyebabkan disorintasi bahkan perpecahan diantara kita.

Melalui moment diperingatinya hari lahirnya Pancasila saat inilah kita harapkan mampu mengembalikan nilai dasar berbangsa dan bernegara. Tentu kita perlu mengembalikan jalan yang benar yaitu orintasi pada nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi, falsafah sekaligus dasar negara, tentunya dengan tindakan nyata yang terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemahaman nilai-nilai Pancasila begitu penting. Sebab, Pancasila merupakan dasar filosofi bangsa Indonesia. Ketika mereka sudah memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka kebersamaan dan persatuan akan tetap terjaga.

Pancasila harga mati

Eksistensi Pancasila pada saat ini sedang benar-benar diuji, yang dimana sekarang banyak terjadi kasus-kasus pelanggaran hukum di Negara Indonesia. Hal tersebut terjadi karena sudah lunturnya nilai-nilai Pancasila di setiap pikiran warga Indonesia. Realitas tersebut, tidak seperti saat-saat masa awal kemerdekaan, dimana setiap warga negaranya menjunjung rasa persatuan dan kesatuan yang berlandaskan sila-sila Pancasila.

Berbeda dengan kondisi saat ini, potret yang terjadi sekarang justru mempertontonkan kepentingan pribadilah yang menyebabkan terjadinya kasus-kasus pelanggaran hukum. Mulai dari korupsi, kolusi, nepotisme, terorisme dan masih banyak lagi. Sifat individual yang tinggi inilah yang menyebabkan orang tidak mau mengerti kepentingan umum, dan hanya ingin meningkatkan taraf hidup pribadi dengan berbagai cara yang ada, termasuk merampas hak-hak yang dimiliki masyarakat lain.

Terlebih diikuti dengan semakin canggihnya teknologi informasi membuat kita semakin nyata mengikuti ‘perongrongan’ melalui berbagai bentuk media sosial dan media cetak. Pergumulan wacana dalam perseteruan bahkan cernderung mulai menyimpang dari tata adab wacana yang baik. Namun, kendati demikian kita perlu tetap berkeyakinan bahwa Pancasila ‘adalah harga mati’, namun andai kita lengah ini sangat mengacam bangsa dan negeri ini. Nah, berikut ini penulis berusaha mengeksplorasi urgensi Pancasila sebagai bintang penuntut bagi bangsa ini.

Pertama, Pancasila sebagai penyaring dari arus globalisasi. Perlunya pembudayaan nilai-nilai Pancasila tidak sekedar memahami saja, namun harus dihayati dan diwujudkan dalam pengalamannya oleh setiap diri pribadi dan seluruh masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan untuk melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila.

Kedua, Pancasila sebagai bintang penuntun bagaimana Indonesia bisa inovatif dan kreatif, sehingga menjadi bangsa yang berdaulat. Selebihnya, Pancasila tidak sekedar dipahami sebagai alat pemersatu bangsa yang sarat dengan nilai nilai toleransi tetapi juga nilai nilai progresif yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil dan makmur dengan mempelajari dan mengelola IPTEKS secara kreatif dan inovatif.

Ketiga, Pancasila sebagai ideologi negara haruslah dijaga dengan membangun kesadaran tentang saling menjaga dan melindungi; membangun kepercayaan dengan tindakan, bukan dengan retorika kosong. Terutama yang paling penting ialah tegaknya keadilan dan hukum yang berdiri di atas semua golongan, bukan pada segelintir golongan. Ketegasan dan tindakan konkret yang konsisten serta komitmen mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila inilah yang perlu kita sungguhkan bukan sekedar kata dan retorika tapi bukti nyata demi kebaikan kehidupan bersama.

Melalui ketiga poin dari urgensi Pancasila diataslah sekiranya diterapkan dengan baik mampu menjadi bintang penuntut bagi bangsa ini. Selain itu, melalui peringatan Hari lahirnya (Harlah) Pancasila inilah penting adanya untuk menegaskan kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki landasan bernegara dan Pancasila sebagai cerminan karakter bangsa, yang acap kali kita diingatkan kembali untuk berpijak dan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

——– *** ———

Tags: