Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar; Mahasiswa Harus Kenal Karakter Bangsa

Boy Rafli dalam kegiatan Staffing Class dan Persiapan Perkuliahan Semester di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Kota Malang, Lantai 8, Kamis (18/8).

Kota Malang Bhirawa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr Boy Rafli Amar, M.H, menyampaikan, seorang mahasiswa tidak hanya dituntut punya ilmu pengetahuan, tapi harus mengenal karakter dan ideologi bangsa Indonesia.

“Pengenalan karakter nasional merupakan hal yang sangat wajib dan perlu kita jaga untuk generasi muda. Bukan, hanya secara akademisi mampu mempertahankan ilmunya tapi mampu mempertahankan bangsanya dalam persaingan global,”kata Boy Rafli dalam kegiatan Staffing Class dan Persiapan Perkuliahan Semester di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB), Malang, Lantai 8, Kamis (18/8).

Ia mengatakan, UB sebagai salah satu perguruan tinggi dengan mahasiswa terbanyak di Indonesia, harus mampu mengenalkan karakter bangsa ke generasi muda yang merupakan calon pemimpin.

“UB tempat belajarnya puluhan ribu mahasiawa/i dari berbagai daerah. UB punya peran besar dalam melahirkan calon pemimpin,” Ungkapnya.

Boy menambahkan, pemahaman tentang ideologi bangsa diharapkan tidak hanya dipahami dalam konteks sebagai ilmu tapi juga pedoman jati diri bangsa yang harus dimiliki siapapun.

“Jika generasi muda tidak mengenali ideologi dan karakter bangsanya maka mereka akan menjadi miskin identitas yang akan mempengaruhi daya saing bangsa terhadap masyarakat global,”

Peria yang juga mantan Kadiv Humas POLRI tersebut mengatakan banyak yang melirik negara Indonesia terutama dari segi Sumber Daya Alamnya.

“Saya mencoba mengutip ucapan dari Bung Karno yaitu bangsa ini harus dibangun dengan pembangunan karakter. Pembangunan karakter inilah yang akan menjadi yang besar,maju, jaya, dan bermartabat,”katanya.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS menambahkan tantangan kedepan tidak hanya seputar pada fisik tapi juga ideologi bangsa.

“Kita sebagai bangsa yang besar punya pluralitas yang harus kita rawat. Hal tersebut menjadi harga yang mahal saat ini. Pecah belah bisa saja terjadi karena kita tidak bisa menyadari pluralitas menjadi hal yang sangat penting. Ada banyak kesenjangan di negeri ini. Yang bisa menjadi pemicu pecahnya bangsa ini. Maka dari itu kita harus rawat dengan baik,”katanya.

Prof. Sas menambahkan menjaga pluralitas merupakan tanggungjawab semua agar bisa tercipta menjadi negara adil dan makmur.

Kegiatan Staffing Class yang dihadiri puluhan dosen UB tersebut juga diisi dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara UB dan BNPT. (mut.hel).

Tags: