Komoditas Pertanian pada Nataru di Jatim Masih Aman

(Kecuali Kedelai dan Bawang Putih)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Komoditas pertanian pada Natal dan tahun baru (Nataru) di Jatim hingga kini masih aman, kecuali bawang putih dan kedelai yang masih mengandalkan produk impor. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo ketika menyampaikan ketersediaan pangan di Jatim.
Hadi juga menjelaskan mengenai kondisi ketersediaan komoditi pangan strategis di Jatim tahun 2019, seperti produksi padi tahun 2019 diprakirakan adalah 10.118.004 ton gkg , setara dengan 6.576.703 ton beras; potensi mokonsumi (pangan, pakan dan industri) sebesar 4.301.639 ton beras, sehingga surplus beras di tahun 2019 mencapai 2.275.064 ton beras.
Sedangkan prakiraan produksi jagung tahun 2019 adalah 6.906.733 ton PPK (pipilan kering), potensi konsumsi (pangan, pakan dan industri) sebesar 2.522.724 ton PPK jagung, sehingga potensi surplus jagung di tahun 2019 mencapai 4.384.009 ton PPK jagung.
Ia juga memaparkan, prakiraan dinamis produksi cabe besar pada bulan Desember 2019 berdasarkan luas tanam Bulan September 2019 dan Oktober 2019 luas tanaman cabe yang panen masih seluas 796 Ha. Produksi cabe besar pada bulan Desember 2019, mencapai 6.377 ton dengan tingkat konsumsi Jatim sebesar 5.388 ton per bulan sehingga Surplus 978 ton, dengan kondisi tersebut ketersediaan Cabe besar di Jatim tersedia.
Begitupula dengan prakiraan dinamis produksi rawit pada bulan Desember 2019 berdasarkan luas Tanam Bulan Juli, Agustus, dan September 2019 luas tanaman cabe rawit yang panen masih seluas 4.868 Ha. Produksi cabe rawit pada bulan Desember 2019, mencapai 25.119 ton dengan tingkat konsumsi Jatim sebesar 5.558 ton per bulan sehingga Surplus 413.138 ton, dengan kondisi tersebut ketersediaan cabe rawit di Jatim Surplus.
Ia juga menyampaikan, dinamis produksi bawang merah pada bulan Desember 2019 berdasarkan luas Tanam Bulan Oktober seluas 4.238 Ha maka produksi bawang merah pada bulan Desember 2019, dengan asumsi 8,4 Ton Per Ha sebesar 35.600 ton. “Tingkat konsumsi Jatim sebesar 8.400 ton per bulan sehingga surplus 27.200 ton, dengan kondisi tersebut ketersediaan bawang merah di Jatim tersedia surplus,” katanya.
Hadi juga mengatakan, kalau ada beberapa komoditas pertanian yang masih kurang di Jatim, yaitu bawang putih dan kedelai. Sementara prakiraan produksi kedelai tahun 2019 adalah 121.341 ton ose, potensi konsumsi (pangan, pakan dan industri) sebesar 447.912 ton ose, sehingga potensi defisit kedelai di tahun 2019 mencapai 326.571 ton ose.
Prakiraan dinamis produksi bawang putih pada bulan Desember 2019 berdasarkan luas Tanam Bulan Juli seluas 62 Ha maka produksi bawang putih pada bulan Desember 2019, dengan Asumsi 6,5 Ton Per Ha sebesar 403 ton dan tingkat konsumsi Jatim sebesar 5.240 ton per bulan sehingga defisit 4.837 ton, dengan kondisi tersebut ketersediaan bawang putih di Jatim tidak tersedia.[rac]

Tags: