Rapat koordinasi di aula mini pemkab Sampang
Fasilitasi pemerintah daerah antara 6 Desa di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang bersama manageman Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) perusahaan minyak dan gas (migas) aktifitas eksplorasi migas di perairan Camplong. Masih belum menemukan titik temu terkait kompensasi terhadap para nelayan di 6 Desa terdampak.
Rabu 2 September 2020, Pemkab Sampang mempertemukan manageman HCLM bersama perwakilan 6 Desa yang didampingi Gerakan Sampang Menggugat (GSM), di aula mini pemerintah Kabupaten Sampang.
Menurut Samsuddin ketua GSM usai pertemuan kemaren, ia menjelaskan dari hasil pertemuan kemaren, masih belum ada kesepakatan konpensasi riil dari pihak HCML terhadap 6 Desa terdampak, yakni Desa Tanjung, Sejati, Dharma Camplong, Banjar Talela, Tambaan, dan DesaTaddan,Kecamatan Camplong setelah aktifitas eksplorasi migas Hcml tersebut. Kamis (3/9).
“Meskipun dalam pertemuan perwakilan Hcml berjanji akan menfasilitasi kompensasi pada 6 Desa tersebut dengan syarat pihak desa mengajukan proposal, namun perwakilan nelayan dan para Kepala Desa yang hadir menolak syarat tersebut. Mereka menginginkan kompensasi tersebut sesuai kebutuhan nelayan yang ada dan pihak Hcml bisa melakukan surve langsung terkait kebutuhan nelayan tersebut”jelasnya.
Lanjut Samsuddin, Nelayan di 6 Desa terdampak sudah memiliki pengalaman jaringan aspirasi tersebut yang sudah dilakukan PT Santos pada masyarakat nelayan, bahkan sebelum realisasi bisa disosialisasikan terlebih dahulu.
“Jika keputusan pertemuan tersebut, masih belum ditindaklanjuti kebutuhan masyarakat nelayan, maka dalam waktu dekat mereka akan kembali melakukan aksi demo ke tengah laut tempat eksplorasi HCML.tegasnya.
Sekedar diketahui pertemuan fasilitasi koordinasi pelaksanaan program pendukung operasi HCML 2020, di aula pemkab Sampang kemaren, dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda), asisten 2, kabag perekonomian, Camat Camplong, kepala Desa 6 Desa, GSM, dan perwakilan nelayan.(lis)
