Komunitas Anjal Dilatih Hias Toples Metode Decoupage

Suasana pelatihan menghias kaleng atau tabung menjadi toples yang cantik. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Puluhan Anak Jalanan (Anjal) yang berkeliaran di sekitaran Alun – alun Sidoarjo diberi pelatihan menghias toples atau tabung, maupun kaleng dengan mempergunakan metode Decupage. Harapannya, mereka bisa lebih percaya diri, kreatif serta mandiri meningkatkan dirinya menjadi yang lebih baik lagi.
Pelatihan ini dilakukan Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) dari dosen – dosen Umsida yang peduli terhadap kondisi Anjal, yang masih berkeliaran di seputaran Alun – alun Sidoarjo setiap harinya.
Ketua Tim Abdimas Umsida, Novia Ariyanti mengatakan, pelatihan metode Decoupe sebagai media tabung, toples atau kaleng bekas yang dihias menjadi toples yang sangat cantik menjadi tempat pensil dan celengan. Kegiatannya sudah dilakukan mulai tanggal 22 Februari 2020 lalu di Pendopo Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) Sidoarjo.
“Kami telah mengajak anak – anak jalanan untuk belajar bangun ruang tabung dan menghias tabung dengan metode decoupage. Berbagai macam tabung diperoleh dengan mengumpulkan kaleng bekas di sekitar lingkungan mereka,” katanya Novia Ariyanti yang didampingi anggotanya Fitri Nur Latifah, saat dihubungi melalui Daring, Selasa (5/5) kemarin.
Menurut Novia, proses pelatihannya diawali dengan pemberian materi bangun ruang dan sifat-sifatnya, dengan menunjukkan bermacam – macam ukuran tabung dari berbagai jenis kaleng bekas. Setelah anak – anak memahaminya, dilanjutkan dengan menghias kaleng bekas itu sesuai kreativitas anak – anak dengan teknik decoupage.
“Jadi Decoupage ini adalah seni memotong dan menempel. Selesai menghias kaleng masing-masing anak maju untuk mempresentasikan dengan menjelaskan sifat-sifat tabung yang dimiliki kaleng itu,” katanya.
Selain bertujuan menciptakan pelajaran matematika yang menyenangkan juga mengurangi sampah berupa kaleng bekas. Dengan menghias kaleng bekas menjadi lebih indah dan mempunyai nilai lebih, kaleng itu dapat digunakan kembali. ”Diharapkan nanti anak – anak jalanan ini lebih percaya diri dan kreatif karena mereka juga memiliki hak yang sama seperti anak Indonesia lainnya,” pungkas Novia. [ach]

Tags: