Kondisi Perbankan di Kediri Cenderung Meningkat

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Kediri, Bhirawa
Kondisi perbankan di wilayah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri cenderung mengalami peningkatan dalam satu tahun terakhir dari posisi Juli 2015- terhadap Juli 2014.
Menurut Kepala OJK Kediri Bambang Hermanto, peningkatan kondisi perbankan terlihat dari peningkatan aset perbankan sebesar 15 persen  yakni  dari yang sebesar Rp 8,64 triliun  menjadi Rp 66, 25 triliun, selain itu juga ada peningkatan dari dana pihak ketiga sebesar Rp 8,37 triliun menjadi Rp 8,37 triliun tau 18,72 persen
“Selain itu, peningkatan kredit yang diberikan atau KYD sebesar Rp 3,27 triliun menjadi sebesar Rp 47, 07 trilun atau 47 persen” kata Bambang saat meresmikan kantor barunya kemarin, Selasa (12/10).
Untuk mempertahankan hal itu, OJK menekankan pada lembaga jasa keuangan betapa pentingnya fondasi yang yang kuat, mengingat kondisi perekonomian ke depan, khususnya permodalan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
“Sebab hal ini sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 5 /PJOK. 03/ 2015 yang dikeluarkan tanggal 31 maret 2015 tentang kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum BPR” terangnya
Sementara dari data OJK Kediri hingga juli 2015 jumlah jaringan kantor perbankan yang beroperasi diwilayahkerja OJK mencapai 568 kantor, yang terdiri 73 kantor cabang Bank Umum, 514 kantor cabang pembantu, 79 kantor pusat BPR, 141 kantor cabang BPR dan 348 kantor kas BPR
Sedangkan untuk industri keuangan non bank tercatat sebanyak 217 kantor, yang mayoritas didominasi industri asuransi dan perusahaan pembiayaan. Sementara untuk industri pasar modal hanya terdapat 3 kantor pemasaran. [van]

Tags: