Konflik DPD PAN Sidoarjo Kian Memanas

foto ilustrasi

foto ilustrasi

[Tiga Bulan Belum Dilantik]
Sidoarjo, Bhirawa
Sudah tiga bulan berlalu namun kepengurusan baru DPD PAN Sidoarjo masih terombang-ambing. Terjadi tarik menarik dua kutub kekuatan yang mencoba menarik pendukungnya masuk pengurus baru. Dinamika tidak tuntas malah telah memperpanjang konflik di DPD PAN.
Sebenarnya pengurus baru DPD PAN Sidoarjo di bawah ketuanya, Dzul Himam sudah menyerahkan susunan pengurus baru untuk mendapatkan pengesahan dari DPW PAN Jatim. Empat formatur yang terpilih dalam Musda, Dzul Himam sebagai ketua formatur, Emir Firdaus, Khulaim Junaedi dan Harris adalah representase dua kubu yang berebut kekuasaan di partai.
Dzul Himam dan Emir yang menjadi Sekretaris DPD saat Musda memang berebut jabatan ketua dengan Khulaim Junaedi/Harris. Meskipun kalah Khulaim mendapat posisi bendahara DPD, sedangkan Harris menjadi ketua pemenangan Pemilu.
Dzul Himam mengatakan, berkas susunan pengurus baru sudah berada di DPW PAN. Selanjutnya bola berada di PAN Jatim. Sudah lebih tiga bulan sejak Musda, namun SK pengurus baru belum selesai. Himam menyatakan, tidak ada masalah dalam penyerahan pengurus baru. ”Kita tinggal menunggu saja, kapan keluarnya SK,” kata mantan Ketua Muhamadiyah Sidoarjo ini. Begitu pula dengan sekretaris, Emir Firdaus, yang menegaskan, berkas susunan pengurus baru sudah di Jatim.
Namun informasi lain menyebutkan, PAN Jatim tak berani menandatangani SK karena berita acara Musda PAN Sidoarjo tidak ditangani seluruh anggota formatur. Khulaim Junaedi diduga tidak bersedia menandatangani berita acara karena satu-dua pendukungnya tidak diakomodasi dalam susunan baru. Karuan saja Khulaim murka dan ogah menandatangani berita acara Musda. Untuk terbitnya SK baru memang mewajibkan berita acara harus diteken seluruh formatur Musda.
Sementara di DPW PAN Jatim, ketuanya H Masfuk bisa menerima formasi dan ingin secepatnya melantik. Namun SK itu harus diteken sekretaris Kuswiyanto yang cenderung dekat dengan Khulaim Junaedi. Khulaim seolah mendapat angin segar untuk ‘bermain’ dalam berita acara ini.
Kepada Bhirawa, Khulaim menyatakan, belum bisa sepenuhnya menerima karena sejak awal pilihannya jatuh pada Emir Firdaus untuk menjadi Ketua DPD. Namun Emir sendiri menegaskan untuk tidak bersedia menjadi ketua. Cukup menjadi Sekretaris DPD PAN saja. Bola panas terus menggelinding tanpa bisa diprediksi berakhir sampai kapan. Namun sumber Bhirawa ini menyebutkan, bila sampai alot dan DPW tidak berani mengambil keputusan maka persoalan ini akan diserahkan ke DPP PAN. [hds]

Rate this article!
Tags: