Kongres Inginkan Penyidik Khusus Anak

Suasana rapat pleno dalam Kongres Anak di ruang Nawangsasih, Hotel Purnama Kota Batu

Suasana rapat pleno dalam Kongres Anak di ruang Nawangsasih, Hotel Purnama Kota Batu

Kota Batu, Bhirawa
Kongres Anak Indonesia yang digelar di Kota Batu mulai menggelar sidang pleno pertamanya di gedung Nawangsasih Hotel Purnama. Dalam  forum tersebut beberapa suara mencuat ke tengah forum di antaranya, tuntutan diadakannya pelatihan khusus bagi para penyidik di lingkungan penegak hukum. Selain itu ada permintaan disediakannya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus untuk anak-anak.
Usulan penyediaan lapas khusus untuk anak tersebut muncul dari Duta Anak Propinsi Jogjakarta. Data yang mereka miliki, dari 33 Propinsi di Indonesia hanya 17 propinsi yang telah memiliki lapas untuk anak-anak.
“Kami ingin anak-anak yang tersangkut masalah hukum dan harus dipenjara, jangan lagi dijadikan satu dengan penjara untuk orang dewasa. Hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan anak tersebut ke depan,” ujar salah satu Duta Anak Joga, Hafidz Ariadi, Rabu (5/8).
Ditambahkan Sonya Dananjaya, Duta Anak Jogja yang lain, di daerahnya sudah sering muncul adanya genk-genk yang di dalamnya terdapat anak-anak. Dia mencontohkan keberadaan genk anak hello kitty, dimana anggotanya memiliki tattoo hellokitty di lengannya. Ada aksi penyiksaan yang dilakukan anggota genk ketika mengetahui ada perbedaan tattoo pada anak yang ditemui.
Selain itu, anak-anak jaman sekarang juga ingin ikut berkiprah dalam pembangunan. Karenanya, anak-anak ini ingin dilibatkan dalam Musrenbang di daerahnya masing-masing. “Selain itu kami juga ingin adanya seleksi yang lebih ketat terhadap pengajuan pernikahan. Salah satunya dengan melakukan tes psikologi yang yang bersangkutan,” tambah Sonya.
Ditemui terpisah, Sekjend Komnas Perlindungan Anak, Samsul Ridwan,SAG, SH,MH, menambahkan, dalam memutus mata rantai kekerasan terhadap anak yang menjadi tema kongres kali ini, dituntut adanya pendidikan khusus bagi para penyidik dari penegak hukum yang ingin melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak.
“Saat ini, para penyidik di tanah air yang telah dididik sebangai penyidik anak-anak baru ada sekitar 180 orang. Jumlah ini tentu sangat kurang sekali. Pendidikan penyidik anak untuk angkatan selanjutnya harus segera dilaksanakan,”ujar Samsul.
Dan dari hasil kongres anak ini, lanjutnya, ada dihasilkan 10 rekomendasi dari anak-anak. Kemudian rekomendasi tersebut akan diberikan langsung kepada Presiden, Para Menteri, Mahkamah Agung, Kepolisian, DPR, Kejaksaan, dan kepolisian. “Para gubernur di seluruh Indonesia juga akan mendapatkan rekomendasi ini agar mereka mengetahui suara dari anak-anak Indonesia,”pungkas  Samsul.  [nas]

Rate this article!
Tags: