Kongres Kesejarahan, Berfikir Positif dan Kreatif Sikapi Perkembangan Bangsa

Kadisbudpar-Jatim-Dr-H-Jarianto-MSi-saat-membuka-Kongres-Kebudayaan-Jatim-2016.

Kadisbudpar-Jatim-Dr-H-Jarianto-MSi-saat-membuka-Kongres-Kebudayaan-Jatim-2016.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam Kongress Kesejahteraan Jawa Timur 2016 yang  diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim telah diperoleh beberapa rumusan yang nantinya harus dilakukan baik itu Pemprov Jatim, akademisi, para guru sejarah, penggiat sejarah, dan seniman.
Rumusan itu dirumuskan oleh tim Perumus seperti Zrof. Dr. Aminuddin Kasdi, MS, Dr. Ir. Amin Widodo, MS, Prof. Dr. Djoko Sariyono, Prof. Dr. Susanto Zuhdi, Prof. Dr. Hariyono
Dr. J. Priyanto Widodo, Dra. EndangPrasanti, MM, AjiPrabowo S.S, dan  Adrian Perkasa, S.Hub.Int.,S.Hum., MA, Kamis(9/6).
Rumusan itu diantaranya,  untuk peran pemerintah dalam hal ini Provinsi Jawa Timur, maka perlu melakukan kegiatan-kegiatan seperti pemetaan peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di JawaTimur, sarasehan di Kabupaten/Kota, lokakarya, arung bahari dan fasilitasi terkait kesejarahan yang melibatkan akademisi, guru sejarah, pegiat sejarah, seniman dan berbagai pemangku kepentingan lain yang ada di JawaTimur sebagai tindak lanjut kongres ini.
Sedangkan peran akademisi dalam hal ini dengan memproduksi dan mendorong perkembangan historiografi Jawa Timur yang mampu mendukung kemajuan di bidang maritim maupun agraris serta membangun epistemologi sejarah.
Sementara peran guru sejarah dalam hal ini agar mampu menghadirkan pembelajaran sejarah dengan pendekatan interdisipliner dan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi termutakhir sehingga mampu menarik minat generasi muda agar menjadi agen-agen sejarah di masa depan.
Untuk peran para pegiat sejarah dan seniman dalam hal ini agar mampu meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan peninggalan-peninggalansejarah di daerahnya masing-masing sehingga dapat dinikmati masyarakat luas, tidak hanya dalam tingkat lokal tetapi juga internasional.
Rumusan lainnya yaitu menguatkan jejaring antar pemerintah, akademisi, guru sejarah, pegiat sejarah, dan seniman agar rekomendasi kongres dapat dilaksanakan dan dikawal dengan baik hingga pelaksanaan kongres berikutnya.
Sebelumnya, Sekdaprov Jatim, H Akhmad Sukardi mengatakan, dengan kongres kesejarahan maka generasi muda bisa menggunakan hati dan rasa untuk memahami sejarah bangsa sehingga bisa mengeluarkan hal yang positif.
Apalagi, Jatim harus bangga karena menjadi tempat lahirnya tokoh nasional bangsa yang mempengaruhi nilai sejarah Indonesia. Kembalikan semangat nasionalisme, generasi muda juga harus terus berfikir positif dan kreatif dalam menyikapi perkembangan bangsa. “Ambil nilai sejarah yang baik selanjutnya dikembangkan untuk kemajuan bangsa,” tandasnya.
Ia juga menegaskan, agar perlunya mewaspadai budaya asing karena banyak yang bertentangan budaya Indonesia.”Kita harus tetap Indonesia, jangan karena agama Islam maka jadi orang Arab, atau yang karena agama Hindu jadi orang India, itu salah Indonesia ya tetap Indonesia semua dilandasi musyawarah,” katanya.
Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, kongres kesejarahan merupakan salah satu bekal generasi muda untuk mengetahui kekayaan budaya dan sejarah bangsa khususnya Jatim. “Menggali, mengenal, dan mencintai sejarah bangsa merupakan kewajiban generasi saat ini,” katanya.
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menurut Jarianto, bisa menjadikan generasi muda cerdas dan berwawasan luas, namun itu menjadi percuma jika generasi muda tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri.
“Jatim punya catatan sejarah yang panjang, yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan Bangsa Indonesia. Di Jatim dulu berdiri kerajaan besar Seperti Majapahit dan Singosari yang menguasai seluruh Nusantara,” katanya.  [rac]

Tags: