KONI Jatim Dorong PJSI Perbanyak Pengcab

8-judoSurabaya, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim mendorong agar pengurus Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) agar memperbanyak kepengurusan di tingkat kabupaten/kota. Karena hingga saat ini hanya ada 13 pengcab/pengkot yang ada di Jatim.
Jumlah tersebut tentu sangat minim, karena olahraga beladiri asal Jepang ini sebenarnya juga sangat populer di masyarakat. “Semakin banyak pengcab/pengkot maka akan mempermudah pengprov untuk mencari atlet berbakat,” kata Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror saat ditemui pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Senior di GOR Judo, Minggu (7/9) yang diikuti 111 atlet dari 9 pengcab/pengkot.
Selain itu KONI Jatim juga memiliki event dua tahunan yakni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Tujuan event ini adalah untuk menggali atlet berpotensi, mereka yang berhasil meraih juara memiliki peluang untuk bisa membela Jatim di Pekan Olahraga Nasioal (PON) atau kejuaraan lainnya.
Cabang Olahraga (Cabor) Judo sudah dipertandingkan di Porprov, bahkan pada Porprov V yang digelar di Banyuwangi 2015, cabor ini kembali dipertandingkan. “Tapi saya yakin para pengurus baru PJSI sudah memiliki program itu,” katanya.
Pada kesempatan itu, Dhimam Abror juga meminta agar para pelatih dan atlet mulai mempersiapkan diri di ajang PON Remaja I yang digelar Bulan Desember. Ia berharap Judo bisa menyumbangkan lebih dari satu emas. “Pertandingan akan dilakukan ditempat ini (GOR Judo) dan saya berharap judo bisa menyumbang emas,” kata pria yang juga mantan Ketua Umum PSSI Jatim itu.
Ditemui ditempat yang sama, Ketua Umum PJSI Jatim yang baru saja terpilih, Kombespol Drs. Yoyok Subagiono berjanji akan memperbanyak kepengurusan pengcab/pengkot. Hanya pihak PJSI tetap akan selektif dan terus memantau perkembangan di daerah.
Ia tidak ingin pengcab/pengkot hanya sebatas nama susunan pengurus tapi tidak memiliki atlet, agenda pertandingan dan kegiatan latihan. “Kami ingin kepengurusan di daerah memiliki agenda kegiatan, kita juga harus tahu tempat latihannya,” kata Yoyok.
Program lain yang akan dilakukan oleh PJSI yakni melakukan pelatihan kepada atlet maupun pelatih agar mereka memiliki pengetahuan tentang teknik Judo yang benar. Sehingga kemampuan atlet daerah dengan pejudo di Surabaya bisa seimbang.
Karena selama ini pejudo Surabaya selalu mendominasi dalam setiap kejuaraan. “Bahkan kami akan menggelar latihan bersama, sehingga atlet dari luar Surabaya bisa memanfaakan fasilitas latihan di GOR Judo,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Teknologi dan Informasi Polda Jatim.
Saat disinggung mengenai persiapan PON Remaja, PJSI sudah menggelar seleksi daerah (selekda) pada awal Agustus lalu dan berhasil merekrut 14 atlet dengan rincian tujuh putra dan putri.
KemudianĀ  14 atlet itu akan menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) pada Bulan September. Dari jumlah tersebut akan diciutkan menjada enam atlet, tiga putra dan tiga putri. “Nantinya hanya ada enam atlet yang akan kita turunkan di PON Remaja,” jelasnya.
Pada PON Remaja, Judo akan mempertandingakan enam kelas, untuk putra kelas -55kg, -66kg dan 81kg. Sedangkan putri, -44kg, -52kg dan -63kg. Rencanannya Judo akan pertandingkan pada 6-12 Desember.
Surabaya Juara Umum
Sementara itu Dominasi pejudo Surabaya hingga saat ini masih belum terbendung, terbukti pada Kejuaraan Daerah yang digelar di GOR Judo, Minggu (7/9) berhasil mempertahankan juara umum dengan meraih 13 emas, 8 perak, 6 perunggu. Peringkat kedua Sidoarjo 2 emas, 2 perak, 7 perunggu, sedangkan Pasuruan berada di peringkat tiga dengan 1 emnas, 2 perak dan 4 perunggu. Sedangkan atler putra terbaik diraih oleh Feldi Rendra asal Kabupaten Pasuruan danĀ  Yuliati (Surabaya). wwn
Keterangan Foto : Pengkot PJSI Surabaya kembali meraih juara umum di Kejurda setelah meraih enam medali emas. [wawan triyanto/bhirawa]

Tags: