KONI Jatim Kontrak Pemain Pra PON Rp 600 Juta

Dhimam Abror DjuraidSurabaya, Bhirawa
Banyaknya tim divisi utama maupun Indonesia Super League (ISL) yang mengincar pemain Pra PON Jatim, membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim bergerak cepat dengan mengikat kontrak agar pemain tidak lompat pagar membela tim profesional.
Untuk mengikat kontak 23 pemain, KONI Jatim harus mengeluarkan anggaran sebesar Ro 600 juta. Mereka di kontrak hingga lolos ke babak kualifikasi Pra PON XIX 2016 Jabar.  Rencananya, babak Pra PON akan digeber, September 2015 mendatang. Tim pelatih dan KONI Jatim membagi pemain menjadi tiga kategori. “Selain 23 pemain, kami juga mengontrak pelatih dan dua asisten pelatih,” kata Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror usai penandatanganan kontrak pemain di Gedung KONI Jatim, Selasa (30/12).
Nilai kontrak itu juga bervariasi, ada 12 pemain masuk kategori A (inti), tujuh pemain kategori B dan sisanya terkategori C. Mereka dikontrak selama satu tahun dan menjadi bagian Puslatda Jatim.
Selain uang kontrak, 12 pemain mendapat uang bulanan sebesar Rp 3,250 juta. Pemain kategori B menerima uang bulanan Rp 2,6 juta. Sedangkan pemain kategori C tidak mendapat uang bulanan melainkan honor. Total nilai yang dikucurkan untuk 23 pemain tersebut mencapai Rp 600 juta.
“Kalau ditotal, pemain inti bisa menerima Rp 90-100 juta dalam setahun. Bahkan bisa lebih jika lolos ke PON 2016, karena mendapat tambahan uang kontrak,” kata Abror yang juga mantan Ketua Umum PSSI Jatim itu.
Abror mengaku langkah yang diambil KONI Jatim semata-mata untuk menjaga keutuhan dan kekompakan tim. Sebab, ada beberapa klub Divisi Utama dan ISL yang ingin mendapatkan pemain tim PON Jatim. “Jangan sampai pemain tim PON Jatim ini hilang karena direkrut klub lain,” jelasnya
Ia juga menyebutkan akan mempuslatdakan tim PON Jatim. Selain itu, pihaknya akan menyusun program try out ke luar negeri, seperti Thailand, Vietnam atau Australia Barat. “Untuk Australia kami (KONI Jatim, red) sudah menjalin kerjasama. Tinggal dikomunikasikan dengan mereka dan tim pelatih, sesuai kebutuhan,” tutup Abror.
Pelatih tim Pra PON Jatim Hanafing mengaku dengan telah dikontraknya paraa pemain, maka persiapan akan lebih fokus. Tidak ada kekhawatiran pemain akan hilang karena direkrut klub lain. “Kami jadi bisa lebih fokus menghadapi kualifikasi PON September 2015. Kami jadi tidak takut kehilangan pemain,” ujarnya. [wwn]

Keterangan Foto : Dhimam Abror.

Tags: