KONI Jawa Timur Segera Sentralisasi Puslatda

Cabor selam sudah melakukan sentralisasi latihan khusus nomor kolam. Para atlet saat katihan kering di kawasan Kutisari Selatan. [wawan triyanto/bhirawa]

Cabor selam sudah melakukan sentralisasi latihan khusus nomor kolam. Para atlet saat katihan kering di kawasan Kutisari Selatan. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Komite Olahraga Nasiona Indonesia (KONI) Jatim dalam waktu dekat akan melakukan sentralisasi Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016.
Selama cabang olahraga (Cabor) menggelar Puslatda secara desentralisasi atau menggelar latihan di daerah masing-masing. Nantinya enam bulan menjelang pelaksanaan pesta olahraga multieven paling bergengsi di Indonesia itu semua Cabor sudah harus melaksanakan sentralisasi Puslatda.
Menurut Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, pelaksanaan sentralisasi itu bertujuan agar pengurus KONI maupun pelatih bisa melihat dan melakukan pengawasan secara penuh kepada atlet.
“Tujuan sentralisasi agar memudahkan pengawasan, sekaligus bisa melihat kondisi, memonitoring dan meminimalisir cedera atlet,” kata Erlangga, Senin (15/2).
Hanya saja tidak semua Cabor bisa melakukan sentralisasi, karena tempat latihan masing-masing Cabor berbeda. Seperti selam ada nomor kolam dan laut, kemudian berkuda, aeromodeling, balap motor dan cabor lainnya. “Bukan berarti harus dipusatkan di Surabaya, namun lebih dipusatkan di tempat latihan cabor yang ada didaerah,” katanya.
Upaya sentralisasi ini disambut hangat oleh Pelatih Selam, Nurul Anshori, karena lebih efektif untuk menjalankan program latihan. “Para atlet bisa latihan bersama secara rutin, ini juga memudahkan pelatih untuk melakukan pengawasan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada 30 atlet yang masuk Puslatda selam Jatim. Rinciannya, ada 17 atlet putra dan 13 atlet putri yang terbagi menjadi 6 atlet di nomor laut (OBA) dan nomor kolam 17 atlet. “Ada 8 atlet yang saya gembleng di kolam renang UPN Veteran dan sisanya berlatih di luar seperti di Armatim,” paparnya.
Sejak dua bulan lalu sepulang dari Korea, peselam Jatim menjalani program khusus dengan latihan sehari tiga kali selama lima hari dalam sepekan. Mereka hanya diberikan libur Sabtu dan Minggu. Dia berharap program khusus ini mampu memberikan bukti hasil maksimal pada PON di Jabar, September nanti. [wwn]

Tags: