KONI Kota Mojokerto Bakal Gelar Porkot

Mashudi

Mashudi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wacana KONI Kota Mojokerto yang bakal menggelar  Porkot (Pekan Olahraga Kota) sebagai agenda olahraga terbesar KONI  tahun 2016 ini terus dimatangkan. Kali ini, KONI Kota Mojokerto direpotkan dengan mepetnya waktu pelaksanaan ajang olahraga multi event pertama kali tersebut. Jika dihitung efektif, waktu yang tersedia  kurang dari dua bulan lagi.
Kondisi mepetnya waktu ini, membuat KONI harus kerja ekstra dalam menyiapkan komponen pertandingan sejumlah cabor. Sebelumnya, Porkot sempat menjadi pembahasan pelik sejumlah kalangan olahragawan Kota Mojokerto dalam raker pengurus KONI bersama cabor.
Saat itu, Porkot yang sebelumya santer dihembuskan diperdebatkan soal teknis pelaksanaan Porkot yang dijadwalkan akan bergulir September mendatang.
Diantara persoalan yang mengemuka,  yakni mengenai opsi jumlah dan kategori peserta sebagai syarat utama pelaksanaan Porkot. Pasalnya, persoalan wilayah administrasi Kota Mojokerto yang minim tak memungkinkan untuk menggelar Porkot.
Namun dalam raker saat itu, disepakati opsi peserta bisa diwakili oleh setiap klub masing-masing cabor atau perwakilan kelurahan.
Sekretaris KONI Kota Mojokerto Mashudi menegaskan, pihaknya kini masih berkoordinasi dengan cabor mengenai teknis kepesertaan itu.
Sebab, inventarisir jumlah peserta seharusnya harus sudah terdata mulai bulan ini. Inventarisir data itu nantinya akan dipakai untuk prakiraan venue, anggaran serta komponen pertandingan lainnya. ”Masih didata oleh cabor dulu. Setelah Lebaran ini kita kumpulkan untuk disiapkan komponen yang lainnya,” katanya.
Mashudi memaparkan, KONI kini memiliki 3 opsi jenis peserta yang layak untuk dipertimbangkan. Ketiga opsi tersebut yakni, perwakilan kelurahan, perwakilan klub, dan perorangan. Keberadaan opsi peserta itu tak lepas dari semangat KONI dalam memberikan kuota bagi atlet.
Pasalnya, tidak dipungkiri ternyata masih banyak bakat-bakat atlet yang tidak terpantau oleh cabor atau klub. Hal ini terbukti dari hasil analisa pengurus dari pengamatan dan evaluasi cabor selama setahun terakhir. ”Ibaratnya kita ini juga menyediakan kesempatan bagi yang tidak bakat-bakat yang pernah pernah ikut pembinaan di klub atau cabor. Soalnya, masih banyak yang kejadian yang dialami cabor seperti itu,” tambahnya.
Sebelumnya, KONI Kota Mojokerto sudah merancang Porkot sebagai pembahasan utama di raker nanti. Meski pelaksanaan Porprov VI diundur 4 tahun sekali, tak membuat KONI mengendurkan semangatnya mengembangkan olahraga di Kota Mojokerto. [kar]

Tags: