KONI Kota Mojokerto Matangkan Pelaksanaan Porkot

KONI Kota Mojokerto(Dijadwalkan Setelah PON)
Kota Mojokerto, Bhirawa
KONI Kota Mojokerto terus mengebut persiapan pelaksanan Porkot sebagai ajang olahraga multi event selevel Kota Mojokerto . Sebagai pelaksana event, KONI Kota Mojokerto dikejar deadline dalam membentuk formula teknis peserta sekaligus jadwal pelaksanaan Porkot. Dari jadwal yang direncanakan porkot  dimulai 9 September nampaknya bakal mundur. Mundurnya jadwal Porkot itu akibat benturan jadwal dengan agenda PON 2016 Jabar. Dimana banyak pelatih dan wasit asal Kota Mojokerto yang turut serta dalam kontingen PON Jatim nanti.
Sutomo, Wakil Ketua KONI Kota Mojokerto mengatakan jika saat ini  Rencana perhelatan Porkot yang akan dimulai per 9 September nanti terancam berubah. KONI kini sedang menyiapkan rancangan jadwal baru sekaligus juknis dan juklak pelaksanaan pertandingan tiap cabor yang dilombakan.
”Sudah ada kepastian dilaksanakan September. Tapi belum tahu apakah maju atau mundur dari tanggal 9 September itu,” terangnya.
Saat ini, KONI Kota Mojokerto menunggu  pertimbangan dari sejumlah pihak yang terlibat Porkot seperti pengurus cabor, Pemkot Mojokerto dan KONI Jatim terkait persoalan jadwal. Sebab, sejumlah instansi itu juga ikut terlibat dalam kesuksesan Porkot yang pertama kali digelar di Kota Mojokerto. Pihaknya justru berharap kepastian jadwal bisa langsung diputuskan dalam waktu dekat.
”Kita akan segera tentukan  jadwalnya. Mungkin saja bisa maju atau mundur. Tergantung pada hasil rapat,” tandasnya.
Sementara itu, ditanya soal teknis kepesertaan, KONI lebih banyak menyerahkan persoalan itu kepada masing-masing cabor. Pasalnya, keterwakilan peserta Porkot di masing-masing kecamatan tidak bisa dipenuhi karena wilayah administrasi Kota Mojokerto yang hanya terdiri dari 3 kecamatan saja. Pun demikian juga dengan keterwakilan Kelurahan, dikatakan Tomo juga tidak bisa dipenuhi. Pasalnya, hampir sebagian besar cabor justru berbasis di tingkat klub dan sekolah, ketimbang wilayah Kecamatan dan Kelurahan.
”Kalau soal teknis sarat peserta nanti biar masing-masing cabor yang memutuskan. Contohnya basket yang terdiri dari klub dan sekolah. Mungkin itu yang jadi pertimbangan di rapat nanti,” tukasnya.
Kendati demikian, pihaknya optimis Porkot bisa terealisasi digelar tahun ini. Sebab, sejak Porkot dianjurkan oleh KONI Jatim tahun 2008 silam, Kota Mojokerto belum pernah sekalipun menghelatnya. Hal ini menjadi pertimbangan sendiri mengingat prestasi olahraga Kota Mojokerto yang terus menurun tiap tahun. ”Rencananya tiap tahun kita gelar. Yang pasti tahun ini harus sukses,” pungkasnya. [kar]

Tags: