Konjen Jepang Lakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Trenggalek

Trenggalek,Bhirawa
Bupati Trenggalek, paparkan strategi ekonomi yang dilakukan di daerah yang dipimpinnya saat menerima kunjungan kerja Konjen Jepang untuk Jawa Timur, Tani Masaki, Rabu (22/1) di Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha dengan harapan ada hubungannya kerjasama kedepannya.
Terdapat ketertimpangan perekonomian antara Selatan dan Utara Jawa. Investasi cenderung lebih masuk ke Wilayah Utara sehingga menyebabkan ketertimpangan tersebut.
Kepada tamunya ini, bapak tiga anak ini menerangkan, “Trenggalek dulu tidak terlihat menjadi kawasan strategis. Menjadi strategis karena Trenggalek berada di antara 2 kota penyumbang PDRB besar di tanah air yaitu Jogja dan Malang,” tutur orang nomor satu di Trenggalek ini.
Tambah suami Novita Hardini tersebut, baru-baru ini Presiden RI, Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres 80 tahun 2019 terkait dengan percepatan pembangunan di Jawa Timur yang salah satunya Pengembangan Selingkar Wilis dan Kawasan Selatan yang Trenggalek termasuk didalamnya. “Hal inilah yang membuat Trenggalek menjadi strategis,” imbuh Pria yang baru berumur 28 tahun ini.
Dijelaskan olehnya, saat ini sedang dikembangkan pelabuhan niaga Nusantara di Teluk Prigi dan sudah terbangun bidang sandar sepanjang 75 meter, sehingga memungkinkan kapal kapal besar bisa bersandar di Prigi,” lanjutnya.
Potensi perikanan tangkap Trenggalek cukup besar, mulai Ikan tuna dan sejenisnya, Lobster dan yang lainnya. Selain perikanan tangkap juga ada perikanan budidaya, seperti udang maupun kepiting yang mempunyai potensi eksport yang cukup luar biasa. Dibidang pertanian ada cengkeh, esensial oil, buah-buahan seperti durian, manggis dan yang lainnya.
Meningkatkan potensi ini kita punya kebijakan strategis, lelang investasi. Kita siapkan lahan-lahan yang clear and clear sehingga memudahkan investor untuk masuk ke Trenggalek. Mereka tidak perlu lagi mencari lahan dan mengeluarkan biaya besar untuk pengadaan lahan tersebut.
Lahan sudah kita siapkan dan mereka tidak perlu membeli dan bisa diperhitungkan sebagai saham. Dengan begitu, tidak perlu ada ketakutan kesesuaian lahan dengan RTRW. Terus kita berikan insentif pajak daerah 3 tahun pertama bagi investor dalam lelang investasi tersebut.
Bupati Arifin menambahakan, “Dukungan infrastruktur sesuai dengan Perpres 80 tahun 2019 tersebut akan ada pintu exit tol yang mendekati Trenggalek sehingga dapat memotong jarak tempuh ke Trenggalek yang dulunya bisa 5 sampai 7 jam dengan exit tol yang mendekati Trenggalek ini bisa ditempuh dengan hanya 2 jam saja.
Terus juga JLS yang tahun ini menyambungkan Prigi dan Popoh Tulungagung dengan anggaran dari Islamic Development Bank (IDB) mencapai hampir Rp. 1 triliun. Begitu juga dengan Selingkar Wilis yang menyambungkan 6 Kabupaten di Jawa Timur (Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk Madiun dan Kediri).
Dengan infrastruktur ini tentunya akan menguatkan konektivitas antara Bandara Internasional di Kediri dan Pelabuhan Niaga di Prigi, sehingga harapan kami 10 tahun Trenggalek menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan human capital tinggi di Jawa Timur.
Konjen Jepang, Tani Masaki sangat mengapresiasi strategi ekonomi yang coba dikembangkan oleh Bupati Trenggalek tersebut. Menurutnya kedatangannya ke Trenggalek selain untuk mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, juga untuk melihat potensi yang ada di Kawasan Selatan Jawa ini.
Warga Jepang yang mahir berbahasa Indonesia ini berharap dengan kunjungan ini, akan ada kerjasama kedepan yang bisa dilakukan nantinya.(Wek)

Tags: