Konservasi Hutan Sumberagung Miliki Puluhan Jenis Burung Langka

Profauna Indonesia bersama para pengamat burung, saat melakukan pengamatan burung di kawasan Konservasi Hutan Sumberagung, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Profauna Indonesia dan pengamat burung dari berbagai daerah telah melakukan observasi burung di kawasan Hutan Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Karena di wilayah Malang Selatan terdapat berbagai jenis burung, dan juga ada binatang jenis mamalia.
Koordinator Program Konservasi Hutan Dataran Rendah (KHDR) Profauna Indonesia Erik Yanuar, Rabu (27/2), kepada wartawan mengatakan, observasi yang kita lakukan bersama para pengamat burung dari berbagai daerah di Indonesia, dengan tema Wild Animals Watching (WAW). Sedangkan dari hasil observasi yang kita lakukan tercatat 23 jenis burung dan dua jenis mamalia, seperti monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta Lutung Jawa (Trachypithecus auratus).
Sedangkan untuk jenis burung, lanjut dia, diantaranya terdapat jenis burung Cucak Kutilang (Pycnonotus jocosus), Walet Linci (Collocalia linchi), Pelanduk semak (Malacocincla sepiaria), Pelanduk Topi Hitam (Pellorneum capistratum), Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Punai Penganten (Treron griseicauda), dan Gemak Loreng (Turnix suscitator). “Dan juga jenis burung elang, seperti Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Para pengamat juga menjumpai keluarga rangkong Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris),” paparnya.
Menurut Erik, kawasan Hutan Sumberagung tersebut masih sangat bagus, karena sering saya jumpai keluarga rangkong dan Lutung Jawa yang keberadaannya sudah semakin jarang ditemui. Dengan adanya rangkong dan Lutung Jawa, maka Hutan Sumberagung itu memang layak untuk dilestarikan. Sehingga untuk melestraikan hutan konservasi di wilayah Malang Selatan, maka masyarakat kita ajak untuk tidak melakukan pemburuhan burung dan monyet, di kawasan konservasi.
“Hutan Sumberagung masuk dalam kawasan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Glagah Arum, yang memiliki vegetasi hutan yang heterogen. Hutan tersebut  berada pada ketinggian mulai dari 400 meter diatas permukaan laut (mdpl) hingga 470 mdpl,” ujar dia. [cyn]

Tags: