Konsultasi BMKG untuk Edukasi Gerhana Matahari

Gerhana Matahari(Jatim Alami Sebagian, Peneliti Asing Serbu Indonesia)
Tulungagung, Bhirawa
Kendati pulau Jawa tidak dapat melihat gerhana matahari secara total pada Rabu (9/3) pekan depan, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung akan berkonsultasi ke Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna mengetahui lebih jelas terkait gejala alam tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Soeroto SSos, MSi mengaku belum mengetahui secara spesifik terkait gerhana matahari. Apalagi melakukan edukasi tentang gerhana matahari pada masyarakat setempat.
“Rencananya kami akan berkonsultasi ke BMKG. Dari konsultasi dengan BMKG akan lebih jelas bagaimana nantinya masyarakat, utamanya di Tulungagung dalam melihat gerhana matahari itu,” ujarnya, Senin (29/2).
Soeroto mengatakan sejauh ini belum ada edukasi atau peringatan yang diberikan oleh BPBD Tulungagung terkait bakal adanya fenomena alam gerhana matahari. Tak terkecuali pada siswa-siswi yang diyakini rasa keinginan tahuannya tinggi.
“Karena memang kami belum mendapat informasi secara rinci. Yang kami tahu baru sebagian, katanya di Jawa gerhana mataharinya tidak total. Lalu bagaimana menghadapinya kami belum mendapat informasi lebih lanjut. Apa masyarakat bisa menggunakan kacamata hitam untuk melihat gerhana matahari tersebut,” paparnya.
Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tulungagung ini selanjutnya membeberkan akan menanyakan secara komprehensif pada BMKG soal gerhana matahari. Tidak hanya dampak yang ditimbulkan tetapi juga durasi waktunya.
“Kalau sudah dapat semua informasinya kami akan bagikan informasi tersebut di antaranya ke sekolah-sekolah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” tandasnya.
Sebagian masyarakat Tulungagung masih banyak yang belum tahu jika pada  9 Maret 2016 bakal ada fenomena langka gerhana matahari. Mereka belum tahu karena pemerintah daerah minim memberikan informasi atau menyosialiasikan gerhana matahari.
“Gerhana matahari itu terjadi pada 1983. Tidak boleh dilihat. Semua orang harus bersembunyi di rumah. Kalau dilihat mata bisa buta,” ujar Rokani (45), warga Kecamatan Boyolangu kemarin.
Dia belum mengetahui jika pada pekan depan fenomena itu akan kembali terjadi. Kendati di Tulungagung tidak lagi terjadi gerhana matahari total atau hanya terjadi gerhana matahari sebagian.
Ketika tahu jika gerhana matahari kembali terjadi, Rokani justru bertanya lagi apa ia dan keluarganya harus kembali berdiam diri di rumah saat gerhana matahari berlangsung. “Dulu kan semua mengingatkan dari RT dan sebagainya. Kalau sekarang apa gerhana matahari tidak lagi membuat buta,” tanyanya.
Lewati 11 Provinsi
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan bahwa 11 provinsi di Indonesia akan mengalami gerhana matahari total pada 9 Maret 2016, dan menjadi tempat terbaik di dunia untuk memantau fenomena alam tersebut.
“Gerhana matahari total seperti ini diperkirakan baru akan terjadi lagi di Indonesia sekitar 350 tahun mendatang. Karena itu, bisa dipastikan para pemburu gerhana matahari total seluruh dunia sudah merencanakan mengunjungi daerah-daerah yang dilintasi gerhana matahari tersebut,” kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin kemarin.
Jalur gerhana matahari total 2016, menurut Thomas, akan bermula di Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.
Sedangkan mereka yang berada di Kota Padang (Sumatera Barat), Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian.
Di Jatim, gerhana matahari akan dimulai tidak lama setelah matahari terbit. Jadi masyarakat di Jatim bisa melihat semua tahapan gerhana matahari sebagian sejak awal mula piringan bulan ‘menggigit’ piringan matahari hingga gerhana matahari berakhir.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono mengatakan 45 kabupaten dan kota akan dilintasi gerhana matahari total, sedangkan daerah lain di Indonesia bakal mengalami gerhana matahari sebagian.
“Selain yang 45 daerah itu, seluruh wilayah Indonesia akan mengalami gerhana sebagian, dari ujung barat paling utara, Banda Aceh, dengan ketertampakan gerhana 75 persen, sampai sebagian timur Indonesia paling selatan di Merauke dengan ketertampakan gerhana 65 persen,” katanya.
Gerhana matahari total pada 9 Maret mendatang bisa diamati di Asia bagian selatan, Asia bagian timur, Asia bagian tenggara, Australia bagian utara, Samudra Pasifik, dan sedikit daerah Amerika bagian utara.
“Tapi hanya wilayah Indonesia dan Samudra Pasifik yang akan dilintasi gerhana matahari total, karena itu banyak sekali peneliti asing dan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia,” ujarnya. [wed, geh]

Tags: