Konsumen Mengeluh Mahalnya Sembako di Pasar Besuki

Sejumlah antrian parkir kendaraan bermotor mulai penuh di stan parkir Pasar Besuki Situbondo. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Setelah melewati perayaan lebaran, suasana Pasar Besuki Kab Situbondo kini kembali normal bahkan tampak semakin ramai. Namun beberapa pembeli mengeluhkan tingginya harga sembako pasca lebaran.
Roni, salah satu pembeli di Pasar Besuki mengakui jika aktivitas jual beli di Pasar Besuki mulai kembali ramai sejak Senin (10/7). Tampak sejumlah pembeli diantaranya rela merogoh sakunya lebih dalam karena harga sembako masih terbilang tinggi.  “Tapi sejak kamarin sudah mulai ramai lagi,” ungkap Roni, seorang pelanggan daging ayam, asal Kecamatan Bungatan.
Pembeli lain, Helmi, asal Desa Kalianget Kecamatan banyuglugur, mengatakan, setelah menghadapi masa lebaran, persediaan beberapa bahan sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup sudah hampir habis. “Untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, beberapa bahan sembako ini saya beli meski harganya masih tinggi,” tutur Helmi disela sela membeli sejumlah kebutuhan bumbu dapur kemarin.
Masih menurut Helmi, kecilnya persediaan kebutuhan bumbu dapur yang minim membuat harga rempah rempah masih sangat mahal. Salah satu diantaranya, sebut Helmi, komoditas bawang putih dijual seharga Rp 25 ribu/kg; bawang merah Rp 25ribu/kg dan cabe dijual sekitar Rp 30 ribu/kg-ya. “Jiak tidak segera disuplai maka tidak ada jaminan harga harga kebutuhan pokok itu akan semakin merangkak naik. Kami meminta kepada pemerintah untuk segera mengatasi melonjaknya harga sembako ini,” pungkas Helmi.
Disisi lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Situbondo masih belum melakukan lagkah strategis akan keluhan para pembeli atau konsumen di Pasar Besuki tersebut. Dinas yang kini dipimpin Tutik Margiyanti itu hanya tampak rutin memantau harga harga kebutuhan pokok disejumlah pasar. Diantaranya di Pasar induk Mimbaan Panji, Pasar Sumberkolak Panarukan, Pasar Senggol Ardirejo, Pasar Asembagus dan Pasar Panarukan Situbondo. [awi]

Tags: