Konsumsi Daging Sapi di Bojonegoro Meningkat 0,15 Kilogram

Pembeli saat membeli daging sapi dipasar kota Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Bojonegoro dari tahun ke tahun belum cukup signifikan, hanya 0,15 kilogram per kapita pertahun. Salah satu penyebabnya ialah harga daging sapi yang relatif mahal. Jika dibandingkan daya konsumsi unggas, masih sangat rendah di Bojonegoro.
Harga daging sapi pada kisaran Rp 95 ribu perkilogram untuk bagian paha serta Rp 120 ribu untuk bagian lulur dinilai menyulitkan masyarakat mengkonsumsi daging secara teratur.
“Rata-rata masyarakat yang mengonsumsi daging sapi belum merata karena daya beli mereka tak menjangkau, “ujar Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro, Catur Rahayu, kemarin (9/1).
Rendahnya tingkat konsumsi ini, kata Catur berbanding terbalik dengan produksi daging sapi di Bojonegoro. Selama ini Bojonegoro terkenal sebagai salah satu produsen sapi. “Dari 14,24 menjadi 14,39 per kilogram kapita per tahun, hanya meningkat 0,15 kilogram per kapita per tahun,” ucapnya.
Padahal, jumlah populasi sapi potong dari 2015 dan 2016 meningkat cukup besar yaitu 186.861 ekor menjadi 201.954 ekor. Dia menilai bahwa tingkat pertumbuhan populasi sapi tidak berpengaruh langsung dengan konsumsi dagingnya.
“Tingkat konsumsi daging tergantungan dengan daya beli masyarakat. Sehingga jika kesejahteraan masyarakat meningkat juga diikuti daya beli untuk konsumsi daging sapi atau jenis lainnya,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan tingkat konsumsi daging sapi tergolong minim. Dalam data rekap per tahun, peringkat konsumsi daging sapi berada pada urutan terakhir dari tiga jenis daging antara lain ayam potong dan domba. Selain itu, tingkat konsumsi daging secara global dari 2015 dan 2016 tumbuh tipis. [bas]

Tags: