Konsumsi Ikan di Kota Probolinggo Dibawah Nasional

Foto: Walikota Hadi dan wawali Sabri lakukan pengasapan ikan.

(Di Kabupaten Probolinggo Justru Baru 25 Kilogram Per Orang)

Kota Probolinggo, Bhirawa
Minimnya olahan kreatif produk perikanan diduga menjadi salah satu penyebab minimnya konsumsi ikan di Kota Probolinggo. Konsumsi ikan Kota Probolinggo hingga akhir tahun 2018 bahkan di bawah konsumsi ikan secara nasional. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kota Probolinggo, konsumsi ikan Kota Probolinggo mencapai 36,25 kg per kapita pada 2018. Sedangkan konsumsi ikan nasional mencapai 45 kg per kapita. Di Kabupaten Probolinggo justru dibawahnya baru 25 kilogram per orang.
Padahal, produksi ikan di Kota Probolinggo cukup tinggi. Terutama hasil perikanan tangkap. Setiap tahun, tangkapan ikan yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan bisa mencapai 16 ribu ton ikan setiap tahun. “Angka konsumsi ikan di Kota Probolinggo 36,25 kg per kapita pada tahun 2018. Masih di bawah nasional yang mencapai 45 kg per kapita,” kata Sudiman, kepala Dinas Pertanian Kota Probolinggo, Selasa 10/9.
Masih minimnya konsumsi ikan di Kota Probolinggo tidak lepas karena cara pengolahan ikan yang sederhana. Ikan hanya digoreng, diasap, dan dipepes. Sementara jenis olahan lain yang lebih kreatif, masih minim. “Padahal, jika pengolahan ikan dilakukan dengan lebih variatif, konsumsi ikan bisa lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Menurut Sudiman, ikan merupakan sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi semua umur. Termasuk dikonsumsi anak-anak. “Ikan juga sangat baik. Terutama untuk masa seribu hari pertama anak-anak. Ikan gizinya sangat tinggi untuk mendukung tumbuh kembang anak,” tuturnya.
Di Kabupaten Probolinggo semakin gencar untuk bisa memasyarakatkan makan ikan, oleh karena itu bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo terus menerus melakukan sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dihalaman Aula bin Hasan Ponpes Hati Kraksaan bersama ratusan santri pondok HATI dan Siswi SDN Rangkang Kecamatan Kraksaan.
Sosialisasi yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim Efi Afiana Sari tersebut dihadiri oleh Kepala SMP HATI Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan Fathur Rozi, Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Evi Afiana Sari mengapresiasi tingkat konsumsi ikan per kapita Kabupaten Probolinggo yang semakin baik mendekati target nasional 46 kg per orang per tahun. Dimana sampai tahun 2018, konsumsi ikan di Kabupaten Probolinggo telah mencapai hampir 25 kilogram per orang.
Rupanya capaian ini juga karena dibantu oleh salah satu yayasan pendidikan yakni Ponpes HATI yang ternyata dalam kesehariannya menjadikan ikan sebagai lauk utama untuk konsumsi santri/siswanya, puji Evi.
Evi juga mengungkapkan apresiasinya atas sistem dan metode pendidikan pondok pesantren yang saat ini banyak diminati masyarakat. Selain pendidikan agama dan pendidikan umum, ia mengatakan bahwa di setiap pondok pesantren yang dikunjunginya para santri/siswa juga dikenalkan pelajaran life skill seperti berkebun, berternak dan handycraft.
Selanjutnya Evi berharap agar di Kabupaten Probolinggo terus menggencarkan gerakan nasional Gemarikan ini. Karena seperti yang sudah diketahui bahwa kandungan protein dalam daging ikan jauh lebih bermanfaat bagi anak-anak baik utk kecerdasan otak maupun untuk tumbuh kembang generasi Indonesia jauh lebih baik.
Terimakasih atas segala upaya Pemkab Probolinggo selama ini dalam membudayakan konsumsi ikan. Karena tentunya ini bukan untuk kami, namun dalam rangka mencetak SDM generasi masa depan yang lebih berkualitas, paparnya.
Fathur Rozi, Kepala SMP HATI BBS Kraksaan sangat menyambut baik adanya sosialisasi Gemarikan yang digelar di lingkungan Ponpes HATI. Ia mengungkapkan budaya konsumsi ikan sudah dilaksanakan sejak tahun 2014 awal Ponpes HATI berdiri dan bisa dipastikan setiap santri/siswa yang tinggal di Pesantren HATI satu kali dalam sehari makan lauk ikan laut.
“InsyaAllah visi misi ini sesuai moto kami, yakni ingin menghantarkan anak-anak didik kami menjadi pribadi berbakti kepada orang tua, agama dan nusa bangsa. Generasi yang mampu menjalankan ajaran agama Islam yang rahmatal lil alamin, mampu menebarkan kebaikan, menebarkan amal shaoleh dimanapun mereka nanti akan tinggal dan hidup,” papar Fathur Rozi.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan kedepan mampu mewujudkan kehidupan anak bangsa yang cerdas hatinya, cerdas fikirnya dan cerdas emosionalnya, sehat jasmaninya serta tumbuh sempurna tidak stunting,” tambahnya.(Wap)

Tags: