Konsumsi Pangan Jelang Puasa Naik 40 Persen

23-sayur-mayur-di-pasarJakarta, Bhirawa
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan, peningkatan konsumsi akan terjadi mulai awal bulan Ramadan, yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir Juni mendatang. Peningkatannya akan berada pada posisi 30% hingga 40%.
“Terjadi peningkatan konsumsi di bulan puasa. Masyarakat meningkatkan konsumsinya 30% sampai 40% dari pengeluaran normal mereka pada bulan biasa. Termasuk untuk konsumsi, makanan, dan pakaian. Dalam konteks itu kita catat perbandingan harga kebutuhan pokok 30 hari sebelum puasa dengan puasa dan dengan Idul Fitri,” ujar dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (22/5).
Sebulan sebelum Ramadan, lanjut dia, peningkatan harga diperkirakan akan berada pada kisaran 4% hingga 11%. Sedangkan antara  1 Ramadan hingga 1 Syawal, kenaikan harga tidak lagi signifikan, hanya 1% hingga 3,5%. “Jadi sebenarnya peningkatan konsumsi itu pada Ramadannya,” tambah dia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pengusaha retail untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mereka dalam menghadapi bulan Ramadan. Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan distribusi.
” Waktu mendekati Ramadan, kita akan berkoordinasi lebih erat dengan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) dan KemenPU (Kementerian Pekerjaan Umum) untuk tahu adanya kemungkinan gangguan distribusi. Distribusi inilah yang akan menentukan,” tandas dia.
Sementara itu sampai akhir Mei 2014 harga kebutuhan bahan pokok di berbagai pasar tradisional Jatim khususnya di Surabaya masih relatif stabil. Untuk harga beras IR 64 medium rata-rata Rp 8.000 per kg, tepung terigu Rp 7.400 per kg, daging ayam ras Rp 27.300 per kg, telur ayam ras Rp 17.400 per kg, gula pasir Rp 10. 100 per kg, minyak goreng curah Rp 11. 800 per kg, dan daging sapi Rp 91.600 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Dr Ir Budi Setiawan MMT mengatakan secara umum harga beberapa kebutuhan pokok di Jatim sampai dengan akhir minggu ketiga Mei 2014 masih relatif stabil.
Dikatakannya, kestabilan harga kebutuhan pokok dikarenakan stok persediaan masih cukup banyak ditambah distribusi bahan pokok ke berbagai daerah cukup lancar sehingga harga bahan pokok terjaga kestabilannya.
Sementara harga sayuran merangkak turun karena  sudah memasuki musim kemarau yang berdampak harga sayuran cukup stabil. Kestabilan harga sayuran juga dikarenakan sentra daerah sayur seperti Batu, Malang, Pasuruan, Probolinggo sedang panen. Seperti harga sayur cabai cukup murah seperti untuk cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 25.000 per kg saat ini rara-rata Rp 9. 400 per kg, cabe rawit bebera waktu lalu tembus Rp 37.600 per kg kini jadi Rp 10.200 per kg dan cabai merah besar biasa cuma Rp 8.400 per kg. Sementara bawang merah Rp 14. 200 per kg, bawang putih Rp 10.100 per kg, kobis Rp 4.100 per kg, tomat Rp 6.200 per kg, wortel Rp 7.400 per kg, kentang Rp 8.800 per kg dan sayur buncis Rp 6.800 per kg.
” Pemprov melalui Disperindag Jatim bersama dengan dinas terkait terus memantau perkembangan harga bahan pokok di berbagai pasar-pasar tradisional di Jatim guna memastikan harga bahan pokok cukup stabil,” kata Budi Setiawan.
Sementara itu dari Kota Malang dilaporkan, menjelang momen Ramadan dan Lebaran 2014, harga ayam terus naik dalam sepekan terakhir. Bahkan, harganya diprediksi terus melambung mendekati momen Ramadan.
Harga ayam boiler hidup misalnya, di tingkat pedagang, harga komoditas hewan ini naik dari sebelumnya Rp  15 ribu menjadi Rp 18 ribu per kg. Sementara harga daging ayam boiler di pasar tradisional naik dari sebelumnya Rp 24 ribu per ekor naik menjadi Rp 29 ribu per Kg.”Harga naik sejak sepekan lalu,  biasanya perlahan tapi pasti harganya akan terus naik,” kata M Anwar, penjual ayam boiler di Pasar Kebalen, Kota Malang.
Menurut dia, pola seperti ini memang selalu terjadi menjelang Ramadan. Bahkan saat momen tersebut berlangsung diyakini permintaan dan harga akan tinggi lagi.Siti Aminah (45), pedagang daging ayam di Pasar Kebalen, menambahkan, harga daging ayam diperkirakan baru akan stabil saat pertengahan puasa Ramadan.”Sekarang naik terus, nanti pertengahan Ramadan biasanya stabil dan bisa jadi turun. Tetapi menjelang Lebaran, harga ayam akan naik lagi,” papar Aminah.
Melejitnya harga daging ayam dalam sepekan terakhir ini diperkirakan menjadi penyumbang laju inflasi di Kota Malang. Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyo Harini menyatakan,  pergerakan inflasi bisa dipengaruhi kenaikan harga ayam secara terus menerus.”Bisa menyumbang inflasi bulan ini. Tetapi dilihat dulu hingga bulan depan. Sebab, harga komoditas seperti daging ayam broiler dan telur ini sering mengalami perubahan,” ujarnya.  [ira.geh.mut]

Tags: