Kontes Ternak-Agribisnis Pertanian di Probolinggo

Bertempat di Pasar Hewan Pemerintah Kota Probolinggo Jl. Kyai Wira'i No. 1 Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih, Pemkot melalui Dinas Pertanian Kota Probolinggo menggelar 'Kontes Ternak dan Exspose Agribisnis Pertanian'.

Bertempat di Pasar Hewan Pemerintah Kota Probolinggo Jl. Kyai Wira’i No. 1 Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih, Pemkot melalui Dinas Pertanian Kota Probolinggo menggelar ‘Kontes Ternak dan Exspose Agribisnis Pertanian’.

Probolinggo, Bhirawa
Seperti biasanya menjelang hari raya korban, bertempat di Pasar Hewan Pemerintah Kota Probolinggo Jl. Kyai Wira’i No. 1 Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih, Pemkot melalui Dinas Pertanian Kota Probolinggo menggelar ‘Kontes Ternak dan Exspose Agribisnis Pertanian’ dengan kriteria ternak, Sapi Perankan Ongole (PO), Sapi Cross Hasil IB, Sapi Kereman Ekstrim dan Domba Ekor Gemuk.
Kontes ini diikuti oleh puluhan peserta dari kota Probolinggo maupun beberapa wilayah di provinsi Jawa Timur antara lain, kabupaten Probolinggo, kabupatenĀ  Pasuruan, kabupaten Lumajang, kabupaten Bondowoso, dan kabupaten Situbondo dengan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 120 juta. Selain kontes ternak juga digelar pameran agribisnis di lokasi acara.
Wali Kota Probolinggo Hj, Rukmini S.H, M.Si, Selasa (22/9) mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi usaha di sektor hulu dalam bidang peternakan maupun pangan hortikultural adalah sistem pengolahan yang masih konvensional sehingga belum mendapatkan hasil yang maksimal.
“Saya berharap dengan digelarnya acara ini dapat memotivasi pelaku usaha atau peternak untuk memperbaiki usahanya disamping juga sebagai sarana pembelajaran kepada masyarakat bagaimana budi daya yang baik dan benar. Karena dengan pengolahan yang profesional dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Probolinggo khususnya para petani maupun peternak disamping juga mendatangkan investor,” ujarnya.
Untuk itulah, Bappeda Kota Probolinggo melakukan kajian studi kelayakan tentang bibit ternak sapiĀ  Peranakan Onggul (PO). Tujuannya, meningkatkan produksi sapi potong di Kota Probolinggo.
Sekaligus memenuhi tingginya kebutuhan daging sapi di saat-saat tertentu. Kajian yang dilakukan Bappeda ini dipusatkan di Kecamatan Kedopok. Melalui kajian ini, bibit ternak sapi diseleksi untuk dikembangkan di Kota Probolinggo.
“Saat Ramadhan dan hari raya korban harga daging sapi melambung cukup tinggi. Bahkan daging sapi menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi. Supaya tidak terjadi lagi inflasi karena daging sapi, maka kebutuhan daging sapi ini harus tercukupi,” terang Hj. Rukmini.
Saat ini menurut Walikota, pasokan sapi potong di kota banyak dari wilayah Kabupaten Probolinggo. “Karena itu, kami berupaya agar Kota Probolinggo bisa meningkatkan hasil produksi ternak sapi potongnya melalui bibit ternak sapi Onggul ini.
Dengan menggunakan bibit sendiri, kebutuhan daging tidak hanya mengandalkan dari luar Kota Probolinggo,” ungkapnya. Tidak hanya mengkaji bibit sapi saja. Bappeda juga mengkaji penggunaan pakan lokal untuk sapi.
Harapannya, peternak tidak hanya mengandalkan pakan pabrikan seperti yang dilakukan selama ini. Kajian itu sendiri akan dilakukan Dinas Pertanian sebagai pelaksana kegiatan peternakan. Setelah kajian itu diharapkan, produksi ternak sapi potong Kota Probolinggo akan meningkat. Peningkatan populasi sapi potong, akan memberikan suplai positif bagi ketersediaan daging sapi. Terutama saat menjelang puasa dan lebaran Idulfitri maupun Iduladha. [wap]

Tags: