Kontingen Bondowoso Merengsek Peringkat 28

Huzaini-Efendi-ketua-KONI-Bondowoso-saat-menyematkan-medali-dan-memberi-hadiah-dadakan-pada-atlet-yang-memperoleh-medali.jpg 10/06/2015.

Huzaini-Efendi-ketua-KONI-Bondowoso-saat-menyematkan-medali-dan-memberi-hadiah-dadakan-pada-atlet-yang-memperoleh-medali.jpg
10/06/2015.

Bondowoso, Bhirawa
Kontingen Bondowoso yang setiap Porprov selalu berada pada posisi Buncit, kini  di arena Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim ke-V yang di gelar di Banyuwangi 6-13 Juni 2015. Pada hari ke lima sudah bisa merengsek pada peringkat 28 dibawah Kabupaten Probolinggo. Perolehan medali mencapai jumlah total skor 8 dengan rincian 1 emas  dan 4 perunggu. Jumlah ini sama dengan Kabupaten Probolinggo hanya berbeda 1 medali perak.
Drs H Huzaini Effendi ketua KONI Bondowoso yang dikonfirmasi Bhirawa mengaku bersyukur dengan raihan medali tersebut, karena sebagai Kabupaten Kecil yang hanya mengikuti 15 Cabor dari 35 Cabor yang diperlombakan, pihaknya memang mengaku memiliki banyak kekurangan dan hanya bertumpu pada cabang atletik untuk raihan medali emas, walaupun pada cabor lain juga terus di pompa untuk meraih medali.
“Kita wajib bersyukut dengan peringkat yang sementara naik ini, tentu kita berharap akan terus naik,” katanya.
Sebagaimana diketahui Cabang Olahraga (Cabor) Atletik yang memang menjadi dambaan kontingen Bondowoso, tiga medali diraih oleh pelari andalan kota Tape sedangkan dua medali diraih dari Cabang Taekwondo dan Balap Sepeda.
Tiga medali tersebut yakni satu emas dan tiga perunggu. Medali emas berhasil diraih pelari putri Fitriya di nomor 5000 meter putri, dan Uus meraih medali perunggu dinomor yang sama. Sedangkan medali perunggu lainya didapat M Rafi di nomor pertandingan 1500 meter putra. Sedangkan untuk Under 58 Kg Kyurugi, taekwondo diraih oleh Aviv Fitriyadi dengan medali perunggu serta satu lagi di nomer criterum balap sepeda dengan jarak tempuh 3,7 Km/lap x 14 lap diraih oleh Bagaskara dengan medali perunggu.
Laga digelar di Gor Tawang Alung, Fitriya menjadi pelari tercepat dengan catatan waktu 20 menit 05 detik. Sementara urutan kedua diraih sprinter dari Pasuruan an Uus berhasil finis diurutan ketiga dengan waktu 20 menit 58 detik.
Cuaca yang panas ditambah lari jarak jauh dua sprinter putri andalan Bondowoso tersebut setelah mencapai digaris finis mengalami sedikit cidera dan kelelahan. Akibatnya dinomor lari jarak jauh 1500 meter putri dua pelari tersebut tak mampu kembali meraih medali, bahkan Tiya panggilan akrab Fitriya hanya finish diurutan ke empat.
Sementara M Rafi yang sebelumnya lolos di babak penyisihan 1500 m putra, unjuk gigi finis di nomor tiga dengan catatan waktu 04 menit 28 detik. Sementara juara pertama didapat  pelari Probolinggo dan kedua diraih spinter asal Surabaya, Paulus Hendro.
Sumarto, pelatih atletik kontingen Bondowoso mengatakan, hasil satu emas dua perunggu bagi dia belum puas. Pasalnya, jeda antara 5000 meter putri dan 1500 meter putri terlalu singkat, kurang lebih 30 menit. Ini membuat dua pelari andalannya tersebut kurang istirahat dan fisiknya sudah terkuras. “Awalnya 5000 meter putri tanding, kamis 4 Juni. Tapi ditunda, gara-gara ada protes,” ucapnya.
Apalagi, kata dia, dari kontingen lain menurunkan atlet yang berbeda di masing-masing nomor pertandingan. Sehingga, pelari Bondowoso sudah habis yang lain masih fress. Meski lebih baik dari Porprov 2013 lalu dengan dua emas, tapi tetap ada satu kebanggan bagi Sumarto. Yakni terdapat pelari putra yang berhasil meraih medali. “Biasanya yang dapat medali pelari putri dan sekarang putra juga.
Dalam kesempatan tersebut sesuai janji sebelum berangkat untuk menambah semangat para atlet, Husen panggilan akrabnya langsung memberikan hadiah di lokasi sesuai dengan perolehan medali yang diraih masing-masing atlet bahkan pelatih dan official juga menerima hadiah dari KONI Bondowoso.
“Kita sesuai janji memberikan hadiah dadakan ini untuk member semangat bagi yang lain agar memperoleh medali dalam rangka menjaga nama baik Bondowoso ditingkat Jatim,” pungkasnya. [har]

Tags: