Koordinasi dengan Bupati, P3N Segera Buka Pabrik Gula di Bondowoso

Tampak Ricky Issoedibyo bersama Chairul Saleh Rasyid saat menerima Buku Bondowoso Republik Kopi dari Bupati Amin Said Husni didampingi pengusaha Bondowoso H. Cung Kusaeri. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P3N) menggandeng pengusaha lokal akan membuka Pabrik Gula (PG) di Tapen Bondowoso.
Datang ke Bondowoso, Choirul Sholeh Rasyid, Sekjen P3N, bersama dengan rekan yang lain, di antaranya Sukianto, epc. Pabrik gula, dan Ricky Issoedibjo, Ketua Bidang Industri P3N. Kedatangan mereka ke Bondowoso, untuk Survey lokasi pabrik, yang ada di kecamatan Tapen milik pengusaha Bondowoso H. Cung Kusaeri.
Selesai Survey Lokasi, Pihaknya langsung menghadap bupati Bondowoso, H Amin Said Husni, untuk menyampaikan keinginannya membuka pabrik gula di Tapen Bondowoso.
Dalam kesempatan itu, bupati menyambut baik keinginan mereka, asalkan mereka memenuhi syarat administrasi sesuai Peraturan yang berlaku dan memikirkan dampak dari pembangunan pabrik tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
“Saya tentu sangat Merespon positif pola investasi yang melibatkan pengusaha dan potensi lokal seperti ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga sedikit memaparkan beberapa produk unggulan Bondowoso yang saat ini sudah mampu menembus pasar Ekspor, diantaranya kopi, beras organik, Kunyit dan Jahe serta potensi lainnya.
Sementara penyedia lahan, untuk membangun PG tersebut, adalah seorang pengusaha lokal, H Cung Kusaeri, dengan luas lahan sekitar tiga hektare. Untuk stok tebu juga menjadi tanggungjawab H Cung. Sementara dibutuhkan sekitar 1000 sampai 1500 hektar tebu.
Menurut Sekjen P3N, Chairul Shaleh Rasyid, Jika itu betul-betul Terwujud, maka akan banyak tenaga kerja baru di Bondowoso yang terserap, dan pihaknya akan segera mengurus persyaratan administrasinya.
“setelah kami kembali ke Jakarta, kami akan menyelesaikan persyaratan, Insyaallah bulan Ramadhan sudah mengajukan perizinan ke Bondowoso,” katanya kemarin.
Masih menurutnya, pabrik yang dibangunnya nanti memiliki kapasitas 500 sampai 1000 TDC, dengan nilai investasi sekitar 60 sampai 70 Milyar rupiah.
Bondowoso dipilih sebagai pembangunan PG, kata Chairul, karena beberapa pertimbangan.
Di antaranya, Bondowoso mempunyai tanaman tebu yang lebih melimpah, ketimbang tebu yang diolah oleh PG sekitar. Bahkan tebu Bondowoso banyak dikirim ke Situbondo.
Kemudian, alasan selanjutnya, karena adanya kemitraan dengan petani lokal, H Cung Kusaeri, dan juga adanya support dari pemerintah setempat dan para ulama.
Dalam kesempatan itu, Ricky Issoedibyo yang memiliki banyak Pabrik di berbagai daerah dan merupakan kolega dari Menteri Perindustrian juga meminta buku “Bondowoso Republik Kopi”. Karya tersebut nantinya akan disampaikan ke Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“Saya ini keturunan Bondowoso Lho pak Bupati, tadi saya juga nyekar ke Makam Kironggo,” kata Issoedibyo. [har]

Tags: