Kopi Kabupaten Pasuruan Harus Menjadi Kopi Spesial

Warga usia lanjut memberikan contoh kepada generasi muda dalam menjaga kelestarian musik tradisional saat saat reuni di Pendopo Kab Pasuruan, Minggu (24/9). [hilmi Husain/bhirawa]

(Ajang Reuni untuk Angkat Potensi Daerah hingga Kelestarian Musik Tradisional)
Kab.Pasuruan, Bhirawa
Direktur Utama Research Perkebunan Nusantara, Teguh Wahyudi menyatakan potensi Kopi Pasuruan dengan luasan lahan mencapai 4.362 hektar, bisa menjadi salah satu komoditas yang bisa mengangkat kesejahteraan petani. Tentu saja demi bersaing dipasaran dunia, kopi Pasuruan diharapkan menjadi kopi specialty yang memiliki cita rasa khas tertentu.
‘’Kami menginginkan acara reuni seperti bukan hanya sebatas kumpul. Melainkan, putra dan putri terbaik Pasuruan untuk pulang membawa ide dan jaringan usaha (networking) mengembangkan potensi daerah. Misalnya, potensi kopi Pasuruan yang dikemas dalam Kopi Kapiten (Kopi Khas Kab Pasuruan), itu bisa diangkat menjadi kopi special,’’ ujar Teguh Wahyudi disela-sela reuni alumni SMAN 1 Pasuruan angkatan 1973-1982 di Pendopo Kab Pasuruan, Minggu (24/9).
Keberadaan potensi kopi Pasuruan, lanjut Teguh, diyakini bisa menembus pasar dunia lantaran memiliki cita rasa yang khas. Hal itu diperoleh karena lokasi lingkungan dan cara pengelolaannya, mulai dari pemanenan hingga penyajiannya.
‘’Para petani harus mempertahankan serta menjaga mutu dan cita rasa khas Kopi Pasuruan. Karena, lokasi penanaman hingga pemanenan dengan memetik biji kopi merah, sangat berpengaruh pada cita rasa,’’ tegas Teguh Wahyudi.
Sekadar diketahui, potensi Kopi Pasuruan berada di delapan kecamatan. Sebagian besar berada berada di kawasan pegunungan, yakni di kawasan Tosari, Puspo, Tutur (Nongkojajar), Prigen, Purwodadi, Lumbang, Purwosari dan Pasrepan. Bahkan dalam lomba kopi se-Indonesia di Aceh akhir 2016 lalu, kopi asal Kab Pasuruan menduduki peringkat kedua.
‘’Kami mendorong Pemkab Pasuruan, supaya terus mengoptimalkan sekaligus terus melakukan promosi Kopi Pasuruan. Dengan demikian, maka Kopi Pasuruan semakin dikenal masyarakat luas. Baik dalam negeri maupun luar negeri,’’ imbuh Teguh Wahyudi.
Reuni alumni SMAN 1 Pasuruan angkatan 1973-1982 di Pendopo Kab Pasuruan dihadiri sekitar 400 alumni. Selain mengangkat potensi daerah, mereka juga menjaga kelestarian musik tradisional seperti memainkan musik angkung di acara reunian itu. Tujuannya untuk memberikan contoh kepada generasi muda, lantaran musik angklung mulai tersisihkan. Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati (Wabub) Pasuruan, Ir H Riang Kulup Prayuda. Wabup Pasuruan merupakan alumni SMAN 1 Pasuruan angkatan 1973-1982. [hil]

Tags: