“Kopi Tahu” Diskusi Membangun Kota Bersama Warga


Warga menyalami Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Kota Kediri, Bhirawa
Sejumlah program dalam membangun kota terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Kediri, diantaranya adalah program Kopi Tahu, Dimana program tersebut adalah program serap aspirasi yang  merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ditingkat bawah. Progam ini selaras dengan brand yang telah dicanangkan Wali Kota kediri untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yakni Kediri  The service city.
Dalam Kopi tahu ini Wali Kota hadir langsung ditengah tengah masyarakat dengan didampingi sejumlah  Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Kediri mulai dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan, Dinas PU, Dinas Kesehatan, DKPLH hingga Direktur Rumah Sakit Gambiran demi mendengarkan langsung keluh kesah kritik dan saran dari warga.
Menurut Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri, Kopi Tahu merupakan terobosan baru dalam menyerap aspirasi masyarakat. Tidak hanya itu, Kopi Tahu merupakan salah satu cara untuk mencari solusi permasalahan yang dihadapi langsung oleh warga. Karena hal itu, semua Satker dibawa agar solusi itu langsung ditangani oleh Dinas yang bersangkutan.
“Kopi Tahu ini merupakan cara kami untuk memecahkan solusi secara cepat dan tepat. Warga juga kita harapkan bisa memberikan ide-ide yang nantinya masukan-masukan itu akan kita usulkan menjadi program kerja Pemerintah Daerah,” terang Abdullah Abu Bakar
Kopi Tahu membuat warga lebih dekat dengan pemimpin atau pejabat. Wali Kota memang ingin tidak berjarak seperti saat dirinya belum menjadi wali kota. Tak heran, undangan pribadi dari warga pun ia datangi. Namun karena harus mengatur waktu, kadang  Mas Abu punya waktu sebentar untuk menengok hajatan warga.
Cita-cita Abu tidak muluk-muluk, hanya menjadikan Kediri sebagai kota kecil yang nyaman. Lingkungan RT sudah dibenahi melalui program Prodamas, pusat kota kembali ditata, dia berharap kota kelahirannya itu jauh lebih baik dibanding sekarang.
Program diskusi memang sangat dinantikan oleh masyakat di kelurahan, sebab masyarakat bisa langsung berkeluh kesah permasalahan dibidang apapun, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, persampahan, pembangunan, sosial budaya,perizinan serta keamanan kepada Wali Kota langsung.
Biasanya Wali Kota mengawali  diskusi tersebut dengan memaparkan sejumlah program yang ada di Kota Kediri. Mulai dari Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas), tata cara memanfaatkan Suara Warga Kota Kediri (Surga), E KTP, Bus Sekolah gratis untuk pelajar dan mahasiswa, English Massive, Kopi Tahu dan sejumlah program lainnya. Dimana, sejumlah program tersebut merupakan terobosan yang dibuat oleh Pemkot Kediri guna melayani rakyatnya.
“Sekarang sudah bukan jamannya saling menyalahkan, tapi sudah saatnya kita saling bergandengan tangan mulai dari Pegawai Pemerintah hingga masyarakat untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Demi menciptakan Kota kita tercinta ini lebih baik lagi,” urai Mas Abu.
Setelah hampir tiga jam mendiskusikan untuk membangun Kota Kediri lebih baik, sejumlah warga mengaku cukup lega karena bisa langsung mengungkapkan permasalahannya kepada Pemerintah.

Serap Aspirasi Warga Kelurahan Singonegaran
Program kopi tahu Mas Abu kali ini digelar di kelurahan Singonegaran,  kota kediri. Dalam acara bincang ringan masa depan ini aspirasi warga yakni sarana dan prasarana dan pendidikan serta program prodamas di lingkungan masing-masing, Selasa (7/2)
Program rutinan setiap seminggu 2 kali Kopi tahu mas abu kali ini digelar di kelurahan singonegaran RT 14 RW 03 kecamatan pesantren kota Kediri.Dalam acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri seluruh satuan kerja pemerintah kota kediri.
Dalam kesempatan ini dihadiri ratusan orang warga meski pada acara ini diguyur hujan deras tidak menyurutkan warga untuk datang menghadiri acara kopi tahu mas abu. Dan tambah semarak ditengah hujan yang terus mengguyur grup musik Hadrah yang dimainkan ibu-ibu pkk RT 13 RW 03 sebagai pembukaan dimulainya diskusi ini
Dalam diskusi ini warga banyak yang menyampaikan aspirasinya seperti lampu penerangan dan peralatan posyandu di kelurahan singonegaran RT 13 RW 03. Selain itu juga banyak warga menyampaikan dana dari prodamas sudah digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan warga lingkungan RT. Dan Keluhan Warga Langsung Dijawab di Kopi Tahu
Seperti yang disampaikan Choiri, salah satu warga setempat mengaku dengan adanya program Prodamas, kini di lingkungannya menjadi terang lantaran saat ini sudah banyak terpasang lampu penerangan jalan umum (PJU).
“Terima kasih Pak Wali, dengan program Prodamas yang sebelumnya lingkungan kami minim lampu, kini sudah terang karena dengan dana Prodamas kami dapat membeli lampu PJU,” ujarnya.
Selain dukungan program milik Walikota Kediri, ada pula warga yang mengadu tentang masalah dunia pendidikan di Kota Kediri. Isnu Yunanto, warga RT 10 RW 3 misalnya, ia meminta Walikota Kediri untuk terus mengawal jalannya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menurutnya masih lemah pengawasan.
“Pak Wali, kami ingin untuk proses PPDB di Kota Kediri  kedepan untuk lebih di kawal lagi. Sebab, selama ini kami mendapati jika ada masih ada
Mendapat keluhan tersebut, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar langsung memberikan jawaban. Menurutnya dengan keluhan warga tentang PPDB, pihaknya kedepan bakal mengajak warga untuk mengawal dengan ketat proses penerimaan siswa baru tersebut.
“Kedepan akan kita gunakan sistem baru yang lebih akurat dan tidak kebobolan lagi. Kita juga tidak ingin adanya siswa selundupan, mari nanti kedepan kita kawal dengan ketat agar tidak kebobolan lagi,” tegasnya dihadapan warga.
Masih banyak usulan langsung dari warga Singonegaran yang langsung didengar Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Bahkan selain usulan itu, ada juga warga yang meminta saran terhadap walikota tentang menekan masalah kenakalan anak remaja seperti seks bebas, narkoba, hingga prostitusi pada anak sekolah.
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menegaskan, kunci pengawasan anak selain di sekolah adalah kembali ke orang tua. Ia mencontohkan seperti halnya pada kebebasan gadget pada anak sekolah.
“Saya harap selain di sekolah, untuk orang tua dapat mengurangi penggunaan gadget di kalangan anak yang masih belum waktunya memegang gadget. Sebab dalam gadget terdapat hal yang negatif dan positif. Jadi cara untuk memfilter adanya kenakalan remaja terutama pada pergaualan dan perkembangan zaman yakni pada larangan penggunaan gadget pada anak,” tegasnya.
Bincang Kopi Tahu ini sendiri dapat dirasakan masyarakat, pasalnya selain langsung didengar walikota juga di hadiri seluruh kepala dinas terkait. Mulai dari Kepala Dinas Pendidikan, Pekerjaan Umum, Perizinan, Kebersihan dan Pertamanan, hingga Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial juga turut hadir. Sebab, diketahui dalam Kopi Tahu tersebut memang lebih banyak membahas masalah yang ada di masyarakat mulai dari sarana dan prasarana hingga pembangunan.

Mas Abu : Tenang , Semampir Sudah Saya Tutup
Dalam progam kopi tahu Walikota Juga membahas  keamanan kota, diantaranya menggalakan Ronda malam, dalam pembahasan bidang keamanan Mas Abu sempat mengeluarkan joke lucu,
Dalam tanya jawab dengan salah satu warga,  ada warga yang enggan untuk ikut Ronda malam dengan alasan tidak diperbolehkan oleh istri, dengan spontan walikota mengatakan, agar para ibu agar tetap mengijinkan suaminya untuk ikut Ronda, Mas Abu sendiri yang akan menjadi jaminan suaminya tidak kelayapan,
“Ibu tenang aja, saya yang menjamin suami ibu, di jamin suami ibu tidak akan kelayapan, kenapa saya bilang begitu kareana semampir sudah saya tutup” tak pelak ibu-ibu yang menghadiri diskusi tersebut terbahak bahak,
Tak hanya menutup eks lokalisasi, Walikota juga telah memerintahkan Satpol PP Kota Kediri  untuk secara intens melakukan kegiatan razia tempat kos, hiburan malam hotel, untuk menjadikan kota kediri bersih dari prostusi.” Jika masih ada kita angkut saja, ibu sepakat” canda Wali Kota. [adv]

Tags: