Koramil 0814/12 Kesamben Jombang Pantau Warga Terdampak Banjir

Komandan Koramil 0814/12 Kesamben, Jombang, Kapten Inf Tatok Budiono saat diwawancarai di lokasi banjir, Senin pagi (04/01). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Anggota Koramil 0814/12 Kesamben, Jombang yang juga merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Jombok, Kesamben, Jombang, Kopda Widodo memantau banjir yang terjadi di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Senin pagi (04/12).

Kopda Widodo mengatakan, pemantauan dilakukan untuk mengetahui data warga terdampak banjir di desa tersebut.

“Kami di sini mendata jumlah rumah yang tergenang, dan juga berapa rumah yang terdampak,” ungkap Kopda Widodo di lokasi banjir.

Dikatakan Kopda Widodo, ada sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Sementara ada sekitar 80 hingga 90 rumah warga yang tergenang banjir.

“Untuk masyarakat yang mengungsi, sementara skala besar masih belum ada, hanya ada 1 atau 2 ikut sama anaknya atau saudaranya,” ungkap Kopda Widodo lagi.

Dia menjelaskan, berdasarkan pantauan di lokasi, bantuan air bersih untuk warga terdampak banjir sudah tersedia.

“Untuk bantuan makanan sementara masih belum, tapi kemungkinan (banjir) bertambah lagi, kemungkinan masyarakat akan mengungsi,” papar Kopda Widodo.

Kopda Widodo saat memantau rumah-rumah warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang yang kebanjiran, Senin pagi (04/01).

Sementara itu, Komandan Koramil (Danramil) 0814/12 Kesamben, Jombang, Kapten Inf Tatok Budiono di lokasi menjelaskan, selain ratusan warga terdampak banjir, diperkirakan sekitar 100 hektar sawah warga setempat juga terdampak banjir tahunan ini.

“Untuk sementara ini, upaya dari kita, mengimbau kepafa warga masyarakat, hal-hal yang mungkin berkaitan dengan barang-barang berharga untuk diamankan terlebih dahulu. Di samping itu kami beserta rekan-rekan melihat filter (air) yang di Sypon,” jelas Kapten Inf Tatok Budiono.

Menurut Kapten Inf Tatok Budiono, kendala baru yang dihadapi saat ini, meskipun sudah terjadi pembangunan, ternyata sampah menumpuk di Sypon.

“Sehingga mengganggu daripada arus air itu sendiri. Di samping sampah Eceng Gondok, ternyata kemarin juga saya lihat banyak kayu-kayu yang ikut bersarang di sana,” tandasnya.(rif)

Tags: