Korban Penipuan Akun WA Lapor Kepolisian Daerah Jawa Timur

Ustad Choirul Anam Jabbar (kanan) mendampingi korban Mas’ud melaporkan penipuan mengatasnamakan dirinya ke Ditreskrimsus Polda Jatim, Rabu (15,1). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Korban penipuan peretasan akun WhatsApp (WA) mengatasnamakan wartawan senior Harian Bhirawa, Choirul Anam melapor ke Polda Jatim, Rabu (15/1). Kedua korban melapor lantaran tertipu dengan mengirim (menstransfer,red) sejumlah uang ke rekening terlapor peretas akun WA.
Kedua korban adalah Mh (58) warga Surabaya dan Mas’ud (50) warga Pakal Surabaya. Mh menceritakan awal mula kejadian saat dirinya tertipu. Kejadian berawal pada Sabtu (11/1), dirinya mendapat pesan WA dari Choirul Anam yang juga Ketua Jam’iah Tilawatil Quran (Jatiqo) di grup WA Jatiqo.
Dalam pesan, lanjut Mh, seseorang yang mengatasnamakan ustad Anam meminta transfer uang sejumlah Rp 3 juta. Merasa ada sesuatu yang perlu bantuan, pihaknya pun menstransfer Rp 3 juta ke rekening yang disertakan terduga. Tak sampai disitu, merasa kurang si terduga pelaku meminta kembali uang senilai Rp 3 juta.
“Kedua kalinya pelaku meminta uang Rp 3 juta, dan saya transfer. Hingga ketiga kalinya meminta Rp 4 juta juga saya transfer. Jadi total uang yang saya transfer Rp 10 juta,” beber Mh.
Pihaknya pun mengaku tidak ada rasa curiga dengan permintaan transfer uang itu. Sebab selama ini pihaknya mengganggap ustad Anam seperti saudara.
“Ustad Anam sudah saya anggap seperti saudara, sehingga tidak ada kecurigaan. Barulah pada Minggu (12/1) di grup WA Jatiko ada pemberitahuan bahwa nomor ustad Anam digunakan seseorang unti menipu, barulah saya sadar kalau kena tipu,” ungkapnya.
Senada dengan Mh, korban kedua, yakni Mas’ud mengaku tidak menyangka bahwa pesan ustad Anam di grup WA Jatiko telah dibajak orang lain. Berbeda dengan Mh yang dihari yang sama menstransfer sejumlah uang. Mas’ud mengaku dirinya menstransfer uang pada Minggu (12/1).
“Pada Minggu nya saya menstransfer uang Rp 1 juta. Dan pelaku penipuan ini awalnya mengirmkan nomor rekening kurang satu digit. Setelah saya bilang tidak lengkap, kemudian pelaku mengirim nomor rekening lengkap dan saya transfer uang itu,” bebernya.
Pihaknya pun berharap kepada kepolisian agar segera menangkap pelaku penipuan yang mengatasnamakan ustad Anam. “Semoga pelaporan ini ditindaklanjuti oleh Polda Jatim. Sehingga pelaku segera ditangkap dan dihukum. Kalau bisa uangnya bisa kembali,” harapnya.
Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Cecep Susatya menegaskan bahwa pengaduan yang dibuat oleh pelapor akan ditindaklanjuti. Selanjutnya pelapor menunggu panggilan untuk dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) oleh penyelidik Polisi.
“Dari pengaduan yang dilakukan korban, kemudian dilakukan penyelidikan. Setelah jelas siapa pelakunya, baru ditingkatkan ke penyidikan dilanjut dengan pemanggilan pelapor (korban) untuk di BAP dan dibuatkan Laporan Polisi (LP) nya,” pungkasnya. [bed]

Tags: