Korban Terus Bertambah, Bupati Sumenep Perkuat Penjagaan Kampung

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim didampingi tim pencegahan Covid-19 saat mengumumkan empat pasien positif Corona di Media Center Covid-19 Sumenep

Sumenep, Bhirawa
Pasien positif terpapar virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Sumenep terus meningkat. Penjagaan diperbatasan wilayah yakni dipintu-pintu masuk Sumenep rupanya tidak lagi bisa diandalkan.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan, penjagaan di pintu masuk wilayah Sumenep tetap harus dilakukan. Namun, petugas pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini perlu bekerja lebih maksimal lagi dengan cara blusukan ke kampung-kampung.

Penguatan pencegahan di kampung sangat perlu dilakukan karena penyebaran virus tersebut bisa melalui masyarakat yang ada di kampung tersebut. Masyarakat yang ada di perkampungan bebas beraktifitas tanpa memperhatikan standard kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saat ini waktunya kita lakukan penguatan pencegahan melalui kampung-kampung. Namun, untuk penjagaan diperbatasan wilayah tetap dilaksanakan dengan maksimal,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Kamis (28/5).

Peran aktif dari aparat yang ada di kampung-kampung itu juga sangat diperlukan. Utamanya dalam penyampaian informasi atas bahayanya virus Corona dan pentingnya menggunakan masker saat hendak keluar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun dan lebih baik tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting. Pencegahan harus lebih didahulukan daripada terpapar virus yang mematikan tersebut.

“Pemerintah Kabupaten bersama TNI-Polri telah bersinergi akan mewujudkan kampung tangguh tersebut. Tangguh menghadapi dampak bencana Covid-19 ini, salah satunya dampak ekonomi, sosial dan utamanya kesehatan dan keamanan masyarakat,” jelasnya.

Bupati menerangkan, hingga saat ini sudah 11 warga yang terpapar Covid-19. Dari 11 pasien positif itu, dua di antaranya sudah sembuh. Sedangkan 9 pasien itu telah ditangani oleh tenaga medis. Delapan orang dirawat di RSD dr. Moh. Anwar Sumenep, satu orang dirawat di rumah sakit Surabaya. Pasien tersebut mayoritas terpapar virus di luar Sumenep. Sebagian merupakan klaster pelatihan yang digelar oleh Kemenag di Surabaya dan karyawan BRI Surabaya serta warga yang bekerja di Jakarta.

“Mereka terpapar di luar, pulang ke Sumenep dengan membawa virus dan kena pada keluarganya. Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Harus ditekan agar tidak ada lagi warga yang terpapar virus itu,” ucapnya.
Sejak ditetapkannya Pandemi Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan penjagaan di wilayah perbatasan yang menghubungkan Sumenep dengan Pamekasan. Ada tiga titik yang didirikan posko penjagaan yakni di Kecamatan Pasongsongan, Kecamatan Guluk-guluk dan Kecamatan Pragaan.

Selain itu, juga disejumlah Pelabuhan yang menghubungkan daratan dengan kepulauan. Salah satunya di Pelabuhan Kalianget. “Nanti, setiap warga baru yang masuk ke kampung tersebut bisa terdeteksi. Kalau orang baru itu terdeteksi, penyebaran virus dapat dikendalikan,” tegasnya. [sul]

Tags: