Korem 082 CPYJ Atensi Oplosan Pupuk Subsidi

Kol Ins Irham Waroihan

Kol Ins Irham Waroihan

Kab Mojokerto, Bhirawa
Meski baru menjabat lima hari Komanan Korem 082 CPYJ (Citra Panca Yudha Jaya) Mojokerto, Kolonel Inf Irham Waroihan, langsung membuat gebrakan terkait informasi adanya oplosan pupuk bersubsidi. Jaminan program jangka pendek itu dilontarkan Danrem saat mengelar silaturrahmi bersama awak media, Selasa (24/2) kemarin.
”Saya baru dengar sekarang soal adanya pupuk besubsidi yang dioplos. Itu akan jadi atensi saya setelah menjabat sebagai Danrem disini,” terang Kolonel Irham
Silaturrahmi yang digelar di Aula Makorem ini dihadiri perwakilan wartawan dari wilayah Korem 082 meliputi Mojokerto, Jombang, Kediri, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Selain untuk memperkenalkan diri dengan para kuli tinta,
Menurut Danrem, atensi soal pupuk bersubsidi, juga terkait program ketahanan pangan nasional. Yang digagas Presiden RI Joko Widodo, dengan ditindaklanjuti melalui MoU antara Kementerian Pertanian dengan Kasad TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Tak hanya ketahanan pangan yang dipaparkan, Danrem juga menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan terkait maraknya penyalahgunaan pupuk yang masuk dalam lima program Kementerian Pertanian menjadi atensi TNI AD.
Mantan Aster Kaskostrad ini mengatakan, suatu kebahagiaan bisa mengumpulkan wartawan seluruh wilayah Korem 082 CPYJ Mojokerto. ”Tak kenal maka tak sayang, yang kenal saja belum tentu sayang. Sehingga hari ini kami kumpulkan semua wartawan di seluruh wilayah Korem 082 CPYJ Mojokerto,” ungkap Irham kepada puluhan wartawan.
Lelaki kelahiran Jogjakarta ini, tugasnya selama ini selalu berdampingan dengan wartawan. Tujuan kegiatan untuk menjalin silaturahmi dengan wartawan baik untuk saat ini maupun ke depan, karena wartawan merupakan rekan kerja sesuai dengan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Danrem menjelaskan, ketahanan pangan merupakan pogram nasional dari Presiden RI, Joko Widodo yakni swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun, namun akan dikejar dalam dua tahun. Masih kata Danrem, program itu sudah sampai ke Babinsa untuk ikut memback up Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).
”Kami akan back up lima hal dalam bidang pertanian mulai dari irigasi, bibit, pupuk, alat pertanian dan kredit bagi petani. Lima faktor itu yang membuat kita belum swasembada pangan. Swasembada pangan merupakan kesejahteraan petani, kita akan membantu para petani untuk mendapatkan lima hal itu agar tepat guna dan tepat sasaran,” katanya.
Menurutnya, jika terjadi penyalahgunaan pupuk maupun lainnya, siapapun bisa menangkap namun proses tetap di kepolisian. Bahkan Danrem meminta jika ada informasi tentang penyalahgunaan pupuk agar dilaporkan untuk ditindaklanjut. Jika diketahui ada oknum TNI yang terlibat didalamnya, Danrem berjanji akan menindak dan diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) untuk proses lebih lanjut.
”Jika ada yang menyimpang akan didatangi karena program Kementerian Pertanian, Jatim ditarget 2 juta ton termasuk Mojokerto yang membawai enam Kodim sesuai target masing-masing daerah. Penyalahgunaan pupuk menjadi atensi kita yang masuk dalam lima program Kementerian Pertanian,” pungkasnya. [kar]

Tags: