Korem 084 BJ Pastikan Penebalan Pasukan PAM Pemilu 2019

Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto saat apel gelar pasukan PAM Pemilu 2019 di Mapolrestabes Surabaya beberapa waktu lalu. [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Korem 084 Bhaskara Jaya (BJ) beserta jajaran memastikan kesiapan dalam pengamanan (PAM) proses Pemilihan Umum 2019, baik Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) di wilayah teritorialnya.
“Karena membawai empat wilayah, yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Madura. Kami mendapat dukungan sebanyak 3.000 personel dari Kodam V Brawijaya. Nantinya akan kita gelar dan kita bagi ke sembilan supporting area (area pendukung) wilayah teritorial Korem 084 Bhaskara Jaya,” kata Komandan Korem (Danrem) 084 Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto kepada Bhirawa, Senin (25/3).
Danrem menjelaskan, pihaknya sudah membuat atau memetakan kerawanan di wilayah teritorialnya. Sehingga nantinya akan difokuskan tempat-tempat mana yang butuh perkuatan personel lebih banyak. Karena kekuatan dan jumlah pasukan terbatas, pihaknya akan supporting wilayah maupun daerah yang lebih rawan.
“Pada intinya semua akan kita cover bersama-sama dengan kepolisian. Untuk daerah yang masuk kategori rawan, akan kita tambah pasukan,” jelasnya.
Ditanya mengenai penggunaan senjata api (senpi) dalam PAM Pemilu 2019, Alumnus Akmil 1993 menegaskan, TNI sudah mempunyai protap (prosedur tetap) dalam penggunaan senpi. Begitu juga Polri sudah mempunyai protap sendiri. Nantinya dalam pengamanan Pemilu 2019 ini, TNI dan Polri ada protap gabungan terkait penggunaan senpi.
Khusus untuk penggunaan senjata, sambung Danrem, pihaknya tetap menggunakan senjata organik (senjata di satuan militer maupun kepolisian). Nantinya hal itu sudah diatur dalam penggunaan amunisi. Pihaknya mencontohkan, nantinya ada tiga magazen (alat pengisi amunisi). Pertama, yakni amunisi hampa, amunisi karet dan maunisi tajam.
“Khusus untuk amunisi tajam, penggunaannya sedapat mungkin dihindari. Kecuali dalam kondisi benar-benar chaos (kekacauan),” tegasnya.
Masih kata Danrem, dalam kondisi tertentu biasanya menggunakan amunisi hampa. Hanya mengandalkan bunyi saja. Dengan adanya dampak bunyi ini, lanjut Danrem, kekacauan akan berhenti dan bisa ditangani.
“Tapi kami tetap menggunakan pendekatan secara persuasif. Karena pada intinya kan yang kita hadapi bukan musuh atau lawan. Tapi itu kan rakyat, dan rakyat itu sebagai roh nya TNI. Kalau kita membunuh roh nya, berati kita mati juga. Sesuai filosofi Bersama Rakyat TNI Kuat, dan Bersama TNI, Rakyat Aman dan Sejahtera,” ungkapnya.
Sebelumnya, Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 digelar di halaman Porlestabes Surabaya pada Jumat (22/3). Hadir dalam apel gelar pasukan, yakni Kapolrestabes Kombes, Pol Rudi Setiawan ; Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto dan Ketua KPU Kota Surabaya, Nur Syamsi. [bed]

Tags: