Kota Batu Ajak Selamatkan Seni Ritual

Kota Batu, Bhirawa.
Para seniman senior dari berbagai daerah di Tanah Air ikut ambil bagian dalam sarasehan budaya yang digelar di lapangan Agro Wisata Kota Batu, Sabtu dan Minggu (27-28/2). Pada sarasehan ini, para seniman mengajak pemerintah untuk menyelamatkan seni ritual yang saat ini sudah hampir punah. Sarasehan ini melengkapi rangkaian acara Nuswantara Artnival yang telah digelar sejak Jumat (26/2) selama tiga hari. “Dalam festival dan sarasehan ini kita ingin mengajak semuanya, baik seniman maupun pemerintah untuk melestarikan dan mempertahankan seni budaya ritual yang ada di masing-masing daerah,”ujar Ketua Panitia Nuswantara Artnival 2016 Maharani, Minggu (28/2).
Ia menjelaskan pelaksanaan seni ritual kali ini sangat penting karena baru pertama kali dilakukan dalam festival dengan skala besar. Dan tujuan dari penyelenggaraan festival ini untuk membuat pagelaran seni ritual dari berbagai budaya dan adat yang kemudian dikemas dalam sebuah event.
Adapun beberapa pelaku seni ritual didatangkan langsung dari beberapa daerah di Tanah Air yang memiliki seni ritual tinggi. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Flores, Sumatera dan Sulawesi. Bahkan seni ritual dari negara tetangga mulai Jepang, Malaysia, dan Taiwan juga ikut ambil bagian dalam acara ini. Dalam pelaksanaan yang berlangsung selama 3 hari, ada lima kesenian ritual yang ditampilkan. Yaitu, Tari Srimpi Lima asal Tumpang Kabupaten Malang, Wayang Krucil dari Dusun Wiloso Wagir Kabupaten Malang, Wayang Bengkong dari Lasem Rembang Jawa Tengah, Jaranan dari Kota Batu, dan yang terakhir adalah Bantengan yang juga berasal dari Kota Batu.
Di setiap hari pelaksanaan seni ritual ditutup dengan acara sarasehan antara pelaku seni dan masyarakat. “Acara Nuswantara Artnival ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi seni budaya yang bermutu bagi keluarga. Cara seni budaya leluhur ini akan memberi wajah segar bagi Kota Wisata Batu yang menjadi kantong seni budaya di masa silam,”pungkas Maharani. [nas]