Kota Batu Jangan KecolonganGerakanTeroris

Suasana Rapat Kerja Kamling Udara Brantas 2016 yang dilaksanakan di Hotel Purnama Batu.

Suasana Rapat Kerja Kamling Udara Brantas 2016 yang dilaksanakan di Hotel Purnama Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Kota Batu masih cukup rawan untuk disinggahi  kelompok radikal atau terorisme. Kawasan hutan di Kota Batu menjadi salah satu titik yang berpotensi dijadikan latihan perang ataupun latihan menembak oleh kelompok radikal. Masalah ini menjadi salah satu poin pembahasan dalam Rapat Kerja Kamling Udara Brantas (KUB) 2016 yang digelar di Hotel Purnama Batu, Kamis (21/1).
Selain dihadiri sekitar 100 anggota atau relawan dari 7 kawasan di Malang Raya, Raker KUB juga dihadiri Wakapolres Batu Kompol Mudawaroh, Kepala BNN Batu AKBP Heru Cahyo Wibowo, dan Pemkot Batu yang diwakili Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kota Batu masih dianggaap rawan dan berpotensi didatangi gerakan radikal, karena merujuk adanya temuan dari anggota Brantas sekitar 1 tahun yang lalu. Dalam temuan itu diketahui adanya kegiatan yang nampak seperti latihan dan atau latihan menembak di kawasan Hutan di Kota Batu.
“Dan disinyalir kegiatan tersebut dilakukan oleh  kelompok radikal atau terorisme sehingga Kamling Udara Brantas masih merasa Kota Batu masih kurang aman dari gerakan radikal,”ujar Ketua Kamling Udara Brantas, Simon Purwoali, Kamis (21/1).
Hal senada juga disampaikan Wakapolres Batu, Kompol Mudawaroh. Ia mengatakan di Kota Batu memang pernah ada kejadian kegiatan kelompok orang yang diduga terorisme. Seperti penggerebekan tempat singgah Alm.
Dr. Ashari pembuat bom, lalu informasi tetang kegiatan latihan militer di tengah hutan,  maupun acara rapat yang diduga diselenggarakan kelompok radikal.
Dan untuk memppersempit ruang gerak kelompok radikal, Polres Batu meminta  KU Brantas menjadi mitra kerja aparat kepolisian maupun TNI.
Para anggota KU Brantas bisa ikut pro aktif memonitor informasi sekecil apapun tentang kegiatan yang dicurigai dilakukan kelompok radikal.
“Kita jangan sampai kecolongan lagi. Kita jangan sampai lengah, dan tolong disampaikan semua informasi sekecil apapun agar bisa segera ditindaklanjuti sehingga Kota Batu aman kondusif dan masyarakat tidak resah,”pesan Wakapolres.
Dan sebagai langkah mencegah terjadinya keresahan warga, Kompol Mudawaroh menyoroti masih seringnya broadcast  lewat media sosial yang belum tentu kebenarannya. Ia mengambil contoh broadcast tentang adanya tanah longsor di Ngantang, orang bunuh diri di Alun-Alun Kota Batu, dan juga broadcast tentang adanya sweeping Aremania terhadap kendaraan dengan plat nomor tertentu.
Ternyata berita tersebut adalah bohong atau lebih dikenal dengan istilah ‘hoax’. Karena itu Wakapolres berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan kiriman yang masuk atau beredar di media sosial.
“Seandainya dipandang berita ini betul atau tidak, bahaya atau tidak, tolong jangan asal share, atau forward. Ini akan semakin membuat banyak warga resah.” Imbuhnya.
Dietahui, eksistensi Kamling Udara Brantas di  tengah masyarakat sudah sangat dikenal. Karena kemunitas ini sering hadir di kegiatan yang diselenggarakan Pemkot maupun Masyarakat. Namun sejak 2012 diakui, secara dejure belum disahkan. Sehingga dalam raker kemarin, KU Brantas melakukan finalisasi terkait AD-ART dan rencana kerja untuk 4 tahun kedepan. Hal ini dilakukan agar KUB bisa segera berbadan hukum dan memiliki legalitas.  (nas)

Tags: