Kota Batu Kembali Zona Merah, Staf Dinkes Batu Ikut Positif Covid-19

Hingga saat ini petugas gabungan dari Pemkot Batu terus bergerilya melakukan rapid test di titik- titik berkumpulnya massa yang dianggap rawan sebagai tempat penularan Covid-19.

Kota Batu, Bhirawa
Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu yang kini terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 10 orang. Hal ini menyusul adanya salah satu staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu yang dinyatakan positif corona pada hasil tes swabnya. Kini ASN yang bersangkutan harus menjalani isolasi dan dilakukan secara mandiri.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori membenarkan kabar terkait konfirmasi positif staf administrasi Dinkes Kota Batu ini. Demikian juga bagi yang memiliki kontak erat dengan ybs dan menunjukkan gejala juga langsung dilakukan tes swab.
“Hasil tracing yang bersangkutan sebelumnya masih ke rumah orang tuanya di (Kelurahan) Sisir, Kota Batu. Kebetulan orang tuanya mengalami gejala yang sama, dan sudah di tes swab namun hasilnya belum keluar,”ujar Chori, Sabtu (1/8).
Ia menjelaskan pasien konfirm ini mulai sakit sejak hari Kamis tanggal 23 Juli 2020. Kemudian pada hari Sabtunya (25/7), ybs mengalami demam yang disertai gangguan indera penciuman. Dengan gejala ini kepada ybs dilakukan test swab dan hasilnya menunjukkan positif Covid-19.
“Saat ini yang bersangkutan telah melakukan isolasi mandiri. Rekan kerja yang berkontak erat dengan yang bersangkutan juga menjalani isolasi mandiri,”tambah Chori. Dan dari isolasi mandiri yang dilakukan, saat ini kondisi kesehatan yang bersangkutan sudah membaik.
Dengan terkonfirmasinya staf dinkes ini maka saat ini sudah delapan OPD yang pegawainya ada yang terpapar corona. Selain dinkes, tujuh OPD tersebut adalah Sekwan DPRD Batu, DP3AP2KB, Diskominfo, Dinas Perpustakaan, Bagian Kesra, Bagian Kesbang, dan Bagian Umum. Dan dari delapan OPD di atas, ada sebanyak sepuluh ASN yang berstatus sebagai pasien konfirm Covid-19.
Sementara, ketika dikonfirmasi mengapa Kota Batu bisa masuk Zona Merah Covid-19 lagi, Chori menjelaskan bahwa ada beberapa indikator yang menjadi penyebab hal tersebut. Pertama, adanya penurunan kasus probable dari puncak kasus belum mencapai 50%, atau hanya mencapai 26% saja.
Kedua, adanya Kenaikan jumlah kematian kasus konfirm. Ketiga, positif rate yang jauh lebih tinggi dari target yang seharusnya 5%.
Kemudian untuk kasus Covid-19 Kota Batu juga memiliki pola yang sama dengan kasus yang tercatat di Jawa Timur secara keseluruhan. Yaitu, kebanyakan kasus kematian Covid-19 di Kota Batu disertai dengan komorbid diabetes yang tertinggi, dan yang kedua adalah hipertensi.
“Polanya hampir sama dengan di Jawa Timur, mengingat prevalensi hipertensi di Kota Batu menurut riset kesehatan dasar tahun 2013 mencapai hampir 30-an %, demikian halnya dengan Diabetes Melitus,” jelas Chori.
Diketahui, data terkini di Kota Batu terdapat total 170 kasus positif di Kota Batu. Dari jumlah tersebut, 142 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara yang meninggal akibat COVID-19 terdapat 11 orang. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit 6 orang, 6 orang isolasi mandiri, dan 5 orang sedang menjalani isolasi di shelter. [nas]

Tags: