Kota Batu Kekurangan Tenaga PLKB

Penyuluh Lapangan Keluarga BerencanaKota Batu, Bhirawa
Jumlah tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Kota Batu masih kurang. Awalnya ada tenaga PLKB sebanyak 10 orang, namun sekarang tinggal 6 orang saja.
Sejumlah PLKB memilih beralih ke tenaga teknis, diantaranya ada yang jadi Sekpri Wawali Batu, staf di Dinas Perumahan, dan sejumlah SKPD lainnya. Padahal idealnya satu desa/kelurahan harus ada satu orang PLKB, sehingga dibutuhkan 24 tenaga PLKB sesuai jumlah desa/kelurahan yang ada.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Abu Sofyan mengaku, pihaknya memang kesulitan untuk mengoptimalkan program KB akibat minimnya tenaga PLKB.
“Untuk mencetak tenaga PLKB tidak mudah karena harus mengikuti sejumlah pelatihan. Saat ini, kita sedang melatih 2 staf untuk menjadi tenaga PLKB,” ungkap Abu Sofyan kepada bhirawa, Senin (31/8). Lebih lanjut dikatakan, saat ini angka kelahiran bayi di Kota Batu masih tinggi. Jumlah kelahiran bayi sekitar 700 hingga 900 bayi pertahun. Sehingga menyumbang pertambahan penduduk sekitar 1 persen atau separuh pertambahan penduduk kota Batu yang mencapai 2 persen.
Oleh karena itu, BPMPKB menjadikan program KB sebagai program prioritas di tahun 2016 mendatang. “Kita akan mengusulkan tambahan tenaga PLKB, bisa dari tenaga teknis yang ada atau rekrutmen tenaga baru dalam penerimaan CPNS mendatang,” tuturnya. Lebih lanjut dikatakan, tugas PLKB adalah memberikan pendampingan, edukasi dan motivator bagi PUS dan anak-anak muda. “Keberadaan PLKB sangat penting untuk mendampingi, memotivasi dan memberikan pendidikan KB, bahaya seks bebas dan pentingnya keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,” kata mantan Kepala BKD tersebut.
Paling tidak dibutuhan 16 tenaga PLKB baru untuk memenuhi kebutuhan di seluruh desa/kelurahan. Walaupun kekurangan tenaga PLKB, pihaknya sangat intens dalam pembinaan program KB, selain kegiatan di desa/kelurahan, BPMPKB juga aktif dalam setiap even pameran atau even tingkat kota lainnya.
“Alat kontrasepsi KB kita sudah habis. Sekarang kita terus menggalakkan KB MOP dan MOW, karena sangat aman dan bagus untuk menjaga kesehatan PUS,” tandasnya. n sup

Rate this article!
Tags: